
Foto: Study finds (Adam Jaime di Unsplash)
Jakarta, tvrijakartanews - Dilansir dari study finds edisi (07/01/2024) sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa produk sampingan dari penyulingan wiski Scotch dapat segera menjadi bahan utama bahan bakar ramah lingkungan. Tim ilmuwan di Universitas Heriot-Watt di Skotlandia yakin terobosan ini akan menciptakan cara berkelanjutan dalam memanfaatkan sekitar satu juta ton air limbah yang diproduksi setiap tahun di penyulingan Skotlandia. Penelitian tersebut berfokus pada produksi hidrogen hijau, sebuah proses yang secara tradisional membutuhkan 2,5 miliar liter air bersih setiap tahunnya.
Dalam rilis universitasnya, Dr. Sudhagar Pitchaimuthu, ilmuwan material dari Sekolah Teknik dan Ilmu Fisika Heriot-Watt, mengungkapkan tujuan dari penelitian tersebut.
“Tujuan kami adalah meminimalkan penggunaan air bersih dan sumber daya alam lainnya dengan mengadaptasi air limbah penyulingan ini untuk produksi hidrogen ramah lingkungan. Dengan sekitar satu miliar liter air limbah yang dihasilkan oleh industri penyulingan setiap tahunnya, potensi dampak dari proses ini sangat besar. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi jejak air tawar dalam produksi hidrogen ramah lingkungan, namun juga memberikan contoh bagaimana kita dapat menggunakan sumber daya dunia secara lebih berkelanjutan untuk menghasilkan energi ramah lingkungan,” kata Dr. Pitchaimuthu.
Lebih lanjut, tim peneliti telah mengembangkan material berskala nano, yang diameternya hanya sepersepuluh ribu diameter rambut manusia, yang memungkinkan penggunaan air limbah penyulingan sebagai pengganti air tawar dalam proses produksi hidrogen hijau. Partikel nano ini, terbuat dari nikel selenida, secara efektif mengolah air limbah dan telah terbukti menghasilkan hidrogen hijau dalam jumlah yang sama atau bahkan sedikit lebih banyak dibandingkan dengan metode saat ini.
“Dibutuhkan 9 kg air untuk menghasilkan setiap 1 kg hidrogen hijau. Sementara itu, setiap satu liter produksi wiski malt menghasilkan sekitar 10 liter residu. Untuk membantu melindungi planet ini , kita perlu mengurangi penggunaan air bersih dan sumber daya alam lainnya,” lanjut Dr. Pitchaimuthu.
Penelitian yang bekerja sama dengan Departemen Teknik Kimia Universitas Bath dan The Scotch Whisky Research Institute ini sekarang sedang mengembangkan prototipe elektroliser dan meningkatkan produksi nanopartikel nikel selenida. Selain itu, mereka berencana menganalisis air limbah penyulingan lebih lanjut untuk menentukan apakah bahan berharga lainnya dapat diekstraksi darinya, selain hidrogen dan oksigen.

