Wamensos: Presiden Prabowo Targetkan Siswa Sekolah Rakyat Cerdas, Berkarakter, dan Terampil
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono (berjaket hitam) dan Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta, Regut Sutrasto (berkemeja putih) dalam Dialog Perspektif Sekolah Rakyat Harapan Baru, Pendidikan Berkualitas di TVRI, Jakarta, pada Jumat (12/9). Foto : Kemensos

Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menyampaikan target Presiden Prabowo Subianto bagi para siswa Sekolah Rakyat. 

Presiden berharap, lulusan Sekolah Rakyat memiliki tiga bekal penting: kecerdasan, karakter kebangsaan dan keagamaan, serta keterampilan.

"Jadi anak cerdas, berkarakter kebangsaan dan keagamaan, dan harus dibekali keterampilan," kata Agus Jabo, seperti dalam keterangan resminya, Sabtu (13/9/2025). 

Agus Jabo menjelaskan, siswa lulusan Sekolah Rakyat tidak hanya diarahkan untuk melanjutkan kuliah, tetapi juga dipersiapkan dengan keterampilan praktis agar mampu bekerja membantu orang tua.

"Anak-anak akan diarahkan ke mana, hilirisasi harus bisa jamin anak-anak memiliki ilmu sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang, terutama IT, bahasa, dan keterampilan," kata Agus Jabo. 

"Sehingga, keluar dari jenjang SMA bisa bekerja. Bisa cari nafkah buat dirinya buat bantu orang tua," jelasnya. 

Menurutnya, ada dua jalur yang disiapkan bagi lulusan: melanjutkan pendidikan atau langsung bekerja. Pemerintah telah membuka peluang kerja sama dengan perguruan tinggi sekaligus mendorong pemerintah daerah menyediakan beasiswa.

"Sudah kita siapkan, kuliah kita jajaki dengan perguruan tinggi, yang mau bekerja kita bekali keterampilan," kata Agus Jabo. 

Agus Jabo menambahkan, perhatian Presiden tidak hanya tertuju pada pendidikan anak, tetapi juga pemberdayaan keluarga.

"Kalau rumahnya tidak layak, kita juga harus bangun rumah hingga layak huni," katanya. 

Ia mengatakan, Presiden Prabowo mengetahui masih ada sebagian masyarakat yang kurang mampu. Maka dari itu, negara hadir untuk mengentaskan kemiskinan, salah satunya lewat pendidikan dan program prioritas Sekolah Rakyat. 

"Semua anak Indonesia harus sekolah. Negara harus hadir supaya anak-anak punya harapan untuk wujudkan apa yang mereka cita-citakan," jelas Agus Jabo. 

Sementara itu, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta, Regut Sutrasto, menuturkan pola pendidikan di sekolah berasrama dirancang terstruktur, mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur. Tenaga pendidik juga menekankan pembentukan karakter.

"Di sekolah berasrama, kita punya waktu luas membimbing anak-anak," kata Regut. 

Selain pembelajaran formal, siswa juga mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti silat, menari, desain grafis, hingga olahraga futsal. Tujuannya, selain melatih bakat, juga membangun kepercayaan diri dan fisik yang kuat.

"Kurikulum kami bagaimana membimbing anak-anak dengan kondisi seperti ini, kita ubah menjadi percaya diri," katanya.

Regut pun berharap keberadaan Sekolah Rakyat mampu membuka jalan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem untuk meraih masa depan lebih cerah.

"Harapan kami bagaimana anak-anak masyarakat miskin ekstrem bisa mendapatkan pendidikan, sehingga bisa menatap masa depan lebih cerah, cita-cita tercapai," tambahnya.