
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan Wamensos, Agus Jabo Priyono saat menerima audiensi para kepala daerah di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, pada Selasa (16/9). Foto : Istimewa/ Kemensos
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengajak sejumlah kepala daerah berkolaborasi menyukseskan tiga program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Program tersebut meliputi pemutakhiran Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), pengembangan Sekolah Rakyat, serta penguatan bantuan sosial (bansos) berbasis pemberdayaan.
"Ada tiga mandat prioritas Presiden Prabowo pada Kementerian Sosial (Kemensos). Ini yang perlu kita tindaklanjuti bersama," kata Gus Ipul, dilansir dari keterangan resminya, Rabu (17/9/2025).
Dalam pertemuan itu hadir Wakil Gubernur Sulawesi Utara Victor Mailangkay, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Bupati Tulang Bawang Barat Nopriawan Jaya, dan Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib.
DTSEN Jadi Acuan Tunggal
Gus Ipul menegaskan bahwa DTSEN merupakan data tunggal pertama di Indonesia pada era Presiden Prabowo. Data yang dikelola Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut menyajikan peringkat penduduk berdasarkan desil dan terus dimutakhirkan setiap tiga bulan.
Semua program kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah harus mengacu pada DTSEN.
"Karena itu, mumpung para kepala daerah ada, ada kepala dinas sosial, tidak boleh ada intervensi bansos yang menggunakan data lain, kecuali DTSEN. Kalau mau membuat program harus menggunakan DTSEN," tegasnya.
Ia menekankan pentingnya verifikasi dan validasi data secara berkala agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
"Saya mengajak bupati, wali kota, dan gubernur untuk memutakhirkan data. Mari sama-sama memastikan agar data kita lebih sempurna," katanya.
Sekolah Rakyat dan Pemberdayaan
Selain DTSEN, Gus Ipul juga menyoroti pentingnya kolaborasi dalam pengembangan Sekolah Rakyat. Menurutnya, setelah tahap rintisan, pemerintah akan membangun gedung permanen mulai 2026.
"Kita bikin sekolah rintisan, kita bangun 2026. Mari kita kerja sama," katanya.
Ia juga menekankan agar dinas sosial daerah menyiapkan skenario pemberdayaan dan program graduasi, sejalan dengan mandat Presiden Prabowo yang ingin mengutamakan pemberdayaan masyarakat dibanding sekadar penyaluran bantuan.
"Ini mandat yang perlu kita tindaklanjuti, jadi tidak hanya bantuan sembako," kata Gus Ipul.
"Presiden Prabowo minta graduasi diperkuat. Desil 1-2 kita beresin, kita keroyok bareng-bareng. Selesai desil 1-2 (DTSEN), rumah diperbaiki, diberdayakan," jelasnya.
Respons Kepala Daerah
Dukungan terhadap program prioritas itu disampaikan langsung para kepala daerah. Wakil Gubernur Sulawesi Utara Victor Mailangkay mengatakan pihaknya telah menyiapkan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat permanen, sekaligus mengajukan tambahan untuk sekolah rintisan di sejumlah kabupaten.
"Terima kasih, dan luar biasa program ini, dielaborasi dan diterapkan secara terukur, terpadu, dan terarah," kata Victor.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna juga menyatakan siap menyediakan lahan di Ciwidey dan Bale Endah seluas 8 hektare untuk Sekolah Rakyat permanen.
"Terima kasih atas semua perhatiannya untuk Kabupaten Bandung. Terima kasih atas kepercayaan untuk Sekolah Rakyat di Jalak Harupat," kata Dadang.
Sementara itu, Bupati Tulang Bawang Barat, Nopriawan Jaya menyampaikan pihaknya telah mengusulkan lahan seluas 5 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat permanen pada April 2026, serta menyiapkan dua calon lahan tambahan sekitar 9 hektare.
Adapun Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib menyebut Sekolah Rakyat di wilayahnya sudah mulai berdiri di Kecamatan Bantur. Ia optimistis program ini akan memutus rantai kemiskinan. "Mudah-mudahan semua dimudahkan," katanya.