Mensos Sambut Dukungan DPD RI terhadap Program Sekolah Rakyat
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dalam audiensi bersama sejumlah anggota DPD RI di kantor Kementerian Sosial, pada Rabu (17/9). Foto : Istimewa/ Kemensos

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyambut baik dukungan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI terhadap program prioritas nasional Sekolah Rakyat.

Dalam audiensi bersama sejumlah anggota DPD RI di kantor Kementerian Sosial, pada Rabu (17/9), Gus Ipul bahkan mempersilakan para senator untuk meninjau langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari fungsi pengawasan.

"Kalau mau menengok ke sana, silahkan. Nanti akan kami dampingi," kata Gus Ipul. Dilansir dari keterangan resminya, Kamis (18/9/2025). 

Audiensi tersebut dihadiri antara lain oleh anggota DPD RI Hilmy Muhammad, Alfiansyah Komeng, Bustami Zainudin, dan Dailami Firdaus. 

Mengawali pertemuan, Gus Ipul memaparkan tiga mandat prioritas Presiden Prabowo Subianto kepada Kementerian Sosial, yakni pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), penyelenggaraan Sekolah Rakyat, serta penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran.

Menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat menjadi bagian penting dari strategi pengentasan kemiskinan melalui jalur pendidikan. Program ini tidak hanya menyekolahkan anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, tetapi juga memberdayakan orang tua mereka sekaligus memperbaiki rumah tidak layak huni.

Orangtua siswa Sekolah Rakyat, lanjut Gus Ipul, juga mendapat dukungan, mulai dari program keluarga harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JKN), Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), hingga keanggotaan Koperasi Desa Merah Putih dan program tiga juta rumah. 

Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga menayangkan video profil siswa Sekolah Rakyat yang menggambarkan perubahan hidup mereka sejak masuk program tersebut.

Bustami Zainudin, senator asal Lampung, mengapresiasi konsep tersebut. "Dari sini benar-benar terlihat bahwa Sekolah Rakyat itu bersifat tuntas dan komprehensif," katanya. 

Gus Ipul menambahkan, keberhasilan Sekolah Rakyat tidak terlepas dari basis data yang terus diperbarui melalui DTSEN.

"Yang penting itu dimulai dari data dulu, sekarang namanya DTSEN. Jadi data seluruh penduduk Indonesia baik individu maupun keluarga bisa kelihatan dengan jelas," jelas Gus Ipul. 

Berdasarkan DTSEN, Kemensos menemukan ada lebih dari tiga juta anak yang tidak bersekolah, putus sekolah, atau terancam putus sekolah. Untuk itu, Sekolah Rakyat juga dilengkapi dengan fasilitas unggulan, termasuk talent DNA mapping agar potensi siswa dapat diarahkan sejak dini.

Alfiansyah Komeng, senator asal Jawa Barat, bahkan diminta mencoba langsung sistem pemetaan bakat karya Ary Ginanjar tersebut. 

"Keren banget. Dari sistem ini, jadi kita bisa tahu apa bakat anak-anak itu dari pertama kali lihat. Oh, dia jadi teknisi, oh dia cocok di teknologi," katanya. 

Menutup audiensi, para anggota DPD RI menyatakan antusiasme untuk meninjau langsung Sekolah Rakyat. 

"Sekolah Rakyat ini luar biasa, bahkan Presiden mengapresiasi Gus Ipul karena cepat kerjanya. Kami ingin berkunjung ke sana dan dilibatkan dalam fungsi pengawasan," kata Dailami, senator asal Jakarta.