Kemenkes Ajak Masyarakat Rutin Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/9/2025). Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk rutin memanfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) setiap tahun sebagai upaya deteksi dini berbagai masalah kesehatan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, mengingatkan masyarakat untuk jangan berhenti hanya karena sudah ikut tahun ini. Karena Program CKG digelar setiap tahun, tahun depan sebaiknya tetap harus periksa kembali.

"Jangan lupa ini akan berlangsung terus setiap tahun. Jadi kalau tahun ini sudah diperiksa, tahun depan jangan bilang, 'oh tahun lalu sudah diperiksa'," kata Maria saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Maria mengibaratkan pemeriksaan kesehatan layaknya servis kendaraan yang dilakukan secara rutin untuk mencegah kerusakan lebih parah atau diperbaiki sebelum jadi lebih serius. 

"Nah ini diperiksa terus seperti kita servis mobil, servis motor supaya kita tahu ada masalah kecil dan kita perbaiki," katanya. 

Sebagaimana diketahui, sejak diluncurkan pada Februari hingga 17 September 2025, Program CKG telah menjangkau 29.864.651 orang atau 29,8 juta peserta di 38 provinsi. Dari total 32 juta pendaftar, hampir seluruhnya sudah mengikuti pemeriksaan.

Program ini melibatkan 10.226 puskesmas dari total 10.286 puskesmas yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Kemenkes, mayoritas peserta adalah perempuan dengan jumlah 17.176.524 orang (57,5 persen), sedangkan laki-laki mencapai 12.688.214 orang (42,5 persen).

Untuk meningkatkan jumlah peserta, Kemenkes berencana menggunakan pendekatan yang lebih personal, termasuk dengan menyampaikan ajakan dalam bahasa daerah.

"Saat ini, mengajaknya masih umum, belum berupa pesan-pesan yang mungkin pakai bahasa daerah dan seterusnya. Jadi pendekatan-pendekatan khusus itu masih kita kembangkan," jelas Maria.