
Ilustrasi— Sejumlah siswa-siswi Sekolah Rakyat sedang fokus mengikuti kegiatan belajar di ruang kelas. Foto : Dok. Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina menegaskan bahwa penyelenggaraan Sekolah Rakyat tidak boleh hanya fokus pada pembangunan fasilitas fisik, tetapi juga harus memperhatikan pemenuhan gizi siswa atau siswi.
Menurut Selly, menu makanan yang diberikan perlu dievaluasi agar lebih seimbang dan sesuai kebutuhan gizi. Hal itu dinilai penting karena gizi yang tidak terpenuhi dapat memengaruhi kesehatan sekaligus kualitas belajar siswa.
"Kalau gizi tidak terpenuhi, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kesehatan dan kualitas belajar mereka," kata Selly dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (20/9/2025).
Diketahui, sebelumnya, Selly sempat meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas 33 Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu (17/9). Ia menilai fasilitas sementara yang dimiliki cukup memadai untuk menampung 141 siswa.
Namun, fasilitas tersebut perlu dimanfaatkan lebih optimal guna mendukung mutu pendidikan sekaligus membangun karakter moral dan spiritual siswa.
Selain itu, Selly juga menyoroti mekanisme seleksi penerimaan siswa. Ia meminta agar kriteria penerimaan tidak hanya mengacu pada data Desil, tetapi juga memperhatikan rata-rata lama sekolah di tiap daerah.
Selly mempertanyakan terkait siswa yang direkrut benar-benar berasal dari keluarga kategori Desil-1 dan Desil-2, mengingat rata-rata lama sekolah di Banten masih sembilan tahun dengan penyebaran yang tidak merata.
Ia menilai daerah dengan rata-rata lama sekolah rendah, seperti Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kota Serang, seharusnya mendapat prioritas dibandingkan Kota Tangerang Selatan atau Kota Tangerang yang relatif lebih tinggi tingkat pendidikannya.
"Yang paling krusial adalah memastikan siswa-siswa tersebut berasal dari keluarga yang sudah terdata dalam DTSEN. Karena faktanya masih banyak yang terdata, tetapi belum pernah menerima bantuan program dari pemerintah," jelasnya.