Presiden Prabowo akan Suarakan Negara Berkembang dalam Pidato di Sidang Umum PBB
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York. Kehadiran Indonesia kali ini disebut akan menekankan peran penting negara berkembang dalam menghadapi tantangan global, mulai dari perubahan iklim, ketahanan energi, hingga perdamaian dunia. Foto Sekretariat Presiden

Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York. Kehadiran Indonesia kali ini disebut akan menekankan peran penting negara berkembang dalam menghadapi tantangan global, mulai dari perubahan iklim, ketahanan energi, hingga perdamaian dunia.

Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Vahd Nabyl Achmad Mulachela menjelaskan Presiden Prabowo diperkirakan bakal mengangkat posisi Indonesia sebagai suara kolektif negara-negara berkembang. Dalam forum internasional itu, kata Vahd, Prabowo akan menyoroti pentingnya keadilan iklim, akses teknologi ramah lingkungan, serta dukungan pendanaan global yang adil.

"Bapak Presiden direncanakan menyampaikan pidato di hadapan Sidang Majelis Umum PBB pada tanggal 23 September," kata Vahd Selasa (22/9/2025).

Selain itu, Kepala Negara juga disebut akan menekankan isu ketahanan energi dan kedaulatan sumber daya alam. Indonesia ingin memastikan bahwa negara penghasil komoditas tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi juga memperoleh nilai tambah yang adil melalui hilirisasi dan pembangunan berkelanjutan.

Pidato Presiden Prabowo pun diyakini tidak lepas dari seruan pentingnya menjaga perdamaian dunia. Dalam beberapa kesempatan, ia menegaskan bahwa penyelesaian konflik harus mengedepankan diplomasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Agenda tersebut diperkirakan kembali muncul di hadapan para pemimpin dunia.

Isu perubahan iklim juga menjadi salah satu sorotan utama. Indonesia disebut akan menegaskan komitmen dalam menjaga hutan tropis, melestarikan keanekaragaman hayati, dan mendorong kerja sama internasional dalam mengurangi emisi karbon.

Selain menyangkut lingkungan, Presiden Prabowo kemungkinan besar akan menyinggung agenda pemerataan ekonomi. Ia diperkirakan menekankan pentingnya pembangunan inklusif, pengentasan kemiskinan, serta upaya mendorong kerja sama global yang dapat memberikan manfaat nyata bagi rakyat.

Kehadiran Prabowo di forum PBB tahun ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat diplomasi internasional. Tidak hanya dalam lingkup Asia Tenggara, tetapi juga dalam kerangka kerja sama Indo-Pasifik, G20, hingga organisasi global lainnya.

Pidato Presiden Prabowo di New York akan menjadi salah satu sorotan, karena Indonesia mendapat kehormatan berbicara lebih awal pada sesi Debat Umum, tepatnya di urutan ketiga setelah Sekretaris Jenderal PBB dan Presiden Amerika Serikat.