
Presiden RI Prabowo Subianto mendapat tepuk tangan meriah saat menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS). Tak hanya satu kali, Prabowo mendapat setidaknya delapan kali applause dari para pemimpin dunia dan delegasi yang menghadiri Sidang Majelis Umum PBB. Foto Sekretariat Presiden
Jakarta, tvrijakartanews - Presiden RI Prabowo Subianto mendapat tepuk tangan meriah saat menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS). Tak hanya satu kali, Prabowo mendapat setidaknya delapan kali applause dari para pemimpin dunia dan delegasi yang menghadiri Sidang Majelis Umum PBB.
Applause atau tepuk tangan pertama diterima Prabowo saat menyerukan dunia tidak boleh diam menyaksikan penderitaan yang dihadapi rakyat Palestina.
"Hari ini, kita juga tidak boleh diam ketika rakyat Palestina dirampas dari keadilan dan legitimasi yang sama di ruangan yang sama," kata Prabowo dikutip Rabu (23/9/2025).
Tepuk tangan dari para delegasi juga menggema saat Prabowo mengingatkan PBB hadir untuk seluruh negara. PBB harus menolak doktrin sejarawan dan jenderal Yunani kuno, Thucydides yang menyebut, “Yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, yang lemah menderita apa yang harus mereka derita.”
"Kita harus menolak doktrin ini. PBB ada untuk menolak doktrin ini. Kita harus berdiri bagi semua, baik yang kuat maupun yang lemah," tegas Prabowo.
Ditekankan Prabowo, Indonesia hari ini merupakan salah satu negara penyumbang pasukan perdamaian PBB terbesar. Indonesia, katanya, siap mengirimkan lebih dari 20.000 pasukan perdamaian untuk dikirim ke daerah konflik jika diperlukan PBB. Tak hanya tenaga, Kepala Negara menekankan, Indonesia siap memberikan bantuan finansial untuk PBB dalam menciptakan perdamaian dunia.
"Kami juga siap menanggung beban ini bukan hanya dengan tenaga manusia, tetapi juga dengan kontribusi finansial untuk misi besar PBB mencapai perdamaian," kata Prabowo yang disambut tepuk tangan para hadirin.
Presiden Prabowo menyatakan, tragedi kemanusiaan saat ini tengah berlangsung di Gaza. Saat para pemimpin dunia berkumpul di Markas PBB, jutaan warga Gaza harus menghadapi trauma, kelaparan, dan kematian setiap harinya.
Prabowo menyerukan untuk segera menghentikan perang di Gaza. Tatanan multilateral harus segera dibangun karena perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hak istimewa segelintir orang, tetapi hak semua bangsa.
"Untuk itu, saya menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia pada solusi dua negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, dan sekaligus menjamin keamanan Israel," katanya.
Kepala Negara menekankan solusi dua negara merupakan satu-satunya solusi untuk mewujudkan perdamaian abadi di Timur Tengah. Perdamaian tanpa kebencian, tanpa kecurigaan.
"Kedua bangsa keturunan Nabi Ibraham harus hidup dalam rekonsiliasi, perdamaian, dan harmoni," tegasnya.
Dikatakan, seluruh umat beragama harus hidup sebagai satu keluarga manusia. Indonesia, katanya, berkomitmen menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi ini.
Prabowo mengakui visi itu seperti mimpi. Namun, Kepala Negara meyakini dengan perjuangan bersama, mimpi indah itu dapat tercapai.
"Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, perjalanan yang dimulai oleh para pendiri kita, dan perjalanan yang harus kita tuntaskan," harapnya.
Prabowo mengakhiri pidatonya dengan salam lintas agama yang disambut tepuk tangan meriah dari para pemimpin dan delegasi yang hadir.

