
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat bertemu masyarakat di Cilacap, Jawa Tengah. Foto: TPN Ganjar-Mahfud
Jakarta, tvrijakartanews - Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo membantah pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut debat pilpres ketiga pada hari Minggu lalu sebagai ajang saling serang pribadi, bukan debat subtansi. Ia mengatakan dalam debat tersebut dirinya tidak sekali pun menyerang pribadi atau personal capres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
"Kalau saya rasanya tidak pernah sekali pun menyerang Pak Prabowo dan Mas Anies secara pribadi. Itu enggak," kata Ganjar, disela-sela kunjungannya ke Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 9 Januari 2024.
Ganjar menyebut pihaknya lakukan dalam debat tersebut adalah kritik terhadap kebijakan pemerintah sesuai tema debat, yakni pertahanan dan keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik. Selain itu, Ganjar mengatakan tetap konsisten menyampaikan visi-misi yang diusungnya dalam debat itu.
"Semua kebijakan, kok. Semua yang saya sampaikan visi-misi, bagaimana diplomasi internasional kita, bagaimana kelembagaan kita, bagaimana fighting pada kondisi hari ini, bagaimana alat dari luar negeri kita pakai untuk kepentingan dalam negeri fokus pada ekonomi. Itu kan visi misi," tutur Ganjar.
Dia menjelaskan dirinya memiliki beberapa kesamaan visi dengan Prabowo Subianto. Seperti misalnya menciptakan lapangan kerja lewat hubungan internasional, lalu pertahanan laut lewat dibentuknya Garda Samudera. Selain itu, alokasi anggaran pertahanan sebesar 1-2 persen dari APBN juga diusung paslon nomor urut 02.
"Bagaimana anggaran 1 sampai 2 persen dari PDB itu adalah target yang mau kita capai untuk anggran pertahanan, loh, itu visi saya, gitu lho. Jadi saya sampaikan karena saya ingin mengedukasi," kata Ganjar.
Mengenai komentar Jokowi soal aksi saling serang, Ganjar mengatakan masyarakat dapat melakukan penilaian atas debat tersebut.
Sebelumnya, Jokowi menganggap debat ketiga kandidat pilpres 2024 tidak edukatif, karena banyak serangan bersifat personal. Menurut dia, serang menyerang wajar dalam debat asalkan seputar kebijakan atau visi. Bukan personal.
"Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," kata Jokowi kepada awak media di Serang, Banten, Senin ini.
Jokowi juga menyarankan ada perbaikan format debat agar pelaksanaan sawala kandidat pilpres selanjutnya bisa memuat sisi edukatif.
"Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," ujarnya.

