
Kepala Dindikbud Tangsel Deden Deni.
Tangsel, tvrijakartanews – Seorang murid kelas 5A di SD negeri Pondok Benda 01, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), nyaris jatuh dari jendela kelasnya yang berada di lantai 3 saat sedang mengikuti kegiatan belajar.
Beruntung, murid tersebut berhasil diselamatkan oleh teman sekelasnya, dan kini dalam kondisi pendampingan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangsel.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel Deden Deni, yang langsung meninjau ke sekolah menyampaikan, untuk sementara murid tersebut diliburkan dari aktivitas sekolah.
Menurutnya, langkah ini dilakukan agar anak dapat beristirahat sekaligus mendapat pendampingan psikologis.
“Saya sudah bertemu guru, kepala sekolah, dan teman-teman sekelasnya. Alhamdulillah anaknya selamat. Hari ini kita liburkan dulu, sambil kita lakukan pendampingan dengan psikolog melalui koordinasi dengan DP3AP2KB, supaya tidak ada trauma yang membebani anak,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).
Deden menerangkan, saat kejadian, wali kelas dan sejumlah teman berada di lokasi, sehingga dapat menolong anak tersebut dalam keadaan bergelantung di jendela.
Kemudian dijelaskan olehnya, murid tersebut merupakan anak yang berperilaku normal dan tidak memiliki catatan masalah di sekolah.
“Dia anak biasa, komunikasinya baik, tidak ada masalah di sekolah. Bahkan saat kejadian, dia sedang mengerjakan tugas bersama teman-temannya, bukan bercanda,” imbuhnya.
Meski begitu, Dindikbud dan DP3AP2KB Tangsel, akan terus menggali informasi lebih jauh terkait latar belakang peristiwa tersebut, terrmasuk memastikan apakah ada permasalahan psikologis atau keluarga yang perlu ditangani.
“Makanya kami undang DP3AP2KB untuk menghadirkan psikolog, supaya bisa mengetahui apakah ada masalah tertentu. Fokus kami sekarang adalah pemulihan kondisi anak agar tetap bisa belajar dengan tenang,” jelasnya.
Saat ini, pihak sekolah maupun Dindikbud Tangsel memastikan akan terus melakukan pemantauan serta berkoordinasi dengan keluarga murid.
“Kami pantau juga. Mudah-mudahan besok bisa bertemu langsung dengan keluarga untuk memastikan kondisi anak baik-baik saja,” demikian kata Deden