
Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (28/9/2025) malam. Pertemuan ini dilakukan untuk mendengar laporan perkembangan program yang telah direncanakan pemerintah. Foto Sekretariat Presiden
Jakarta, tvrijakartanews – Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (28/9/2025) malam. Pertemuan ini dilakukan untuk mendengar laporan perkembangan program yang telah direncanakan pemerintah.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo mengatakan pertemuan berlangsung hampir tiga jam. Menurutnya, Presiden ingin mendapatkan update setelah baru saja pulang dari lawatan luar negeri selama sepekan.
"Hari ini Pak Presiden memanggil beberapa menteri untuk beliau mendapatkan update. Karena Pak Presiden sebagaimana kita ketahui, melakukan lawatan perjalanan ke luar negeri selama 7 hari. Baru kemarin beliau kembali," kata Prasetyo di Kertanegara dikutip Senin (29/9/2025) pagi.
Dalam rapat itu, sejumlah isu strategis dibahas. Dari sektor pangan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman melaporkan kondisi cadangan beras nasional yang disebut masih aman. Kepala Bulog Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani juga hadir untuk memastikan stok terkendali.
Selain itu, Menteri Kesehatan Budi Gunawan melaporkan perkembangan program cek kesehatan masyarakat.
"Sampai hari ini sudah mencapai 36 juta (yang ikut cek kesehatan gratis)," ucap Prasetyo.
Sementara itu, dari sektor energi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan progres terkait lifting minyak serta rencana groundbreaking pabrik metanol dan etanol. Pemerintah berharap dalam dua tahun mendatang ketergantungan impor bisa berkurang.
"Harapan kita dalam waktu dua tahun ke depan bisa mengurangi ketergantungan kita terhadap impor metanol maupun etanol," ungkap Prasetyo.
Presiden juga mendengar laporan dari Kementerian Kelautan terkait revitalisasi 20 hektar tambak di Jawa Barat dan pembangunan kampung nelayan. Program tersebut masuk dalam skema pembiayaan APBN maupun investasi.

