Presiden Prabowo Tetapkan Bunga FLPP Tetap 5 Persen untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya untuk terus berpihak kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui kebijakan perumahan rakyat. Salah satu langkah penting yang diumumkan yakni penetapan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tetap berada di angka 5 persen. Foto Sekretariat Presiden.

Jakarta, tvrijakartanews — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya untuk terus berpihak kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui kebijakan perumahan rakyat. Salah satu langkah penting yang diumumkan yakni penetapan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tetap berada di angka 5 persen.

Menurut Prabowo, pemerintah berkomitmen menghadirkan kebijakan yang benar-benar meringankan beban rakyat kecil.

“Bunga FLPP kita tetapkan tetap 5 persen. Tidak naik. Ini bukti nyata negara berpihak kepada rakyat kecil,” kata Presiden Prabowo dikutip pada Selasa (30/9/2025).

Selain bunga KPR, pemerintah juga menghadirkan berbagai terobosan lain, seperti membebaskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagi MBR, menggratiskan proses Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), serta menaikkan kuota FLPP dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit—jumlah terbesar sepanjang sejarah.

Dalam kesempatan itu, Presiden turut berdialog dengan sejumlah penerima manfaat 26 ribu rumah subsidi FLPP. Ikhsan, warga Aceh, menyampaikan rasa syukur karena akhirnya bisa memiliki rumah sendiri.

“Alhamdulillah, jadi saya gembira saudara akhirnya bisa punya rumah. Bagaimana, mampu ya dibayar (angsuran)?” tanya Presiden. Ikhsan pun menjawab mantap, “InsyaAllah Pak, alhamdulillah mampu Pak.”

Kebahagiaan juga dirasakan Marwah, seorang pekerja cleaning service dari Papua, yang mengaku lega akhirnya bisa menandatangani akad KPR. “Alhamdulillah aman, bagus. Kualitasnya baik. Alhamdulillah nyaman Pak,” ucap Marwah. Mendengar hal itu, Presiden menyampaikan selamat dan berharap rumah tersebut menjadi tempat tinggal yang menenangkan bagi keluarganya.

Kisah inspiratif juga datang dari Stefanus, guru honorer berusia 27 tahun dari Labuan Bajo, NTT. Ia memilih memiliki rumah terlebih dahulu sebelum berkeluarga. Presiden Prabowo mengapresiasi langkah tersebut. “Bagus. Berarti Anda merencanakan yang baik. Daripada ajak kawin tau-tau nggak punya rumah. Repot,” ujarnya.

Menutup acara, Presiden kembali menegaskan bahwa kebijakan pemerintah dalam program perumahan rakyat adalah perjuangan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Rakyat kita semuanya kita perjuangkan. Rumahnya layak, penghasilannya cukup. Mudah-mudahan kalian tercapai harapan dan cita-cita kalian semua,” kata Prabowo.