Pembangunan Infrastruktur Banjir di Percepat, Pemkot Tangerang Selesaikan Empat Embung
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto : Dokumentasi Istimewa/ Embung di Vila Japos, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang

Tangerang, tvrijakartanews - Pembangunan infrastruktur pengendali banjir sedang dikebut Pemerintah Kota Tangerang untuk mengantisipasi datangnya musim hujan. Salah satunya dengan menyelesaikan pembangunan empat kolam embung di sejumlah wilayah. Selesainya pembangunan embung ini juga tepat waktu sesuai dengan target yang telah ditentukan, meliputi Embung Bugel Karawaci, Embung Duta Bintaro Pinang, Embung Villa Japos Ciledug, dan Embung Paninggilan Ciledug.

“Kami tahun ini telah membangun dan merehabilitasi empat embung untuk memperkuat mitigasi di wilayah rawan banjir. Adapun progresnya sudah 100 persen dituntaskan, sehingga ke depannya bisa dioptimalkan untuk mengurangi angka titik rawan banjir di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Taufik Syahzaeni, Jumat (3/10/2025).

Pemkot Tangerang juga telah merehabilitasi 27 turap serta membangun 18 turap baru yang tersebar di sejumlah wilayah rawan banjir seperti di wilayah Kecamatan Periuk, Cibodas dan Jatiuwung. Pemkot Tangerang memastikan semua target pembangunan turap dituntaskan sehingga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan mitigasi banjir secara signifikan.

“Tidak hanya kolam embung, 55 titik turap permanen berhasil dibangun sepanjang tahun ini. Fokus pembangunannya sendiri ada yang ditinggikan, direhabilitasi, sampai pembangunan turap baru yang sebagian besarnya sudah berhasil dituntaskan,” tambahnya.

Saat ini Pemkot Tangerang sedang melakukan pengkajian mendalam mengenai rencana pembangunan infrastruktur sistem pengendali banjir lainnya khususnya di sejumlah wilayah perbatasan yang akan direalisasikan dalam waktu dekat. Sejumlah infrastruktur pengendali banjir juga sedang diupayakan bertambah fungsi menjadi ruang terbuka publik seperti di kawasan Bendung Pasar Baru Pintu Air 10 dan Kali Mookervart.

"Kami juga sedang mendiskusikan untuk mengembangkan infrastruktur pengendali banjir menjadi kawasan ruang terbuka publik bagi masyarakat, mengingat Kota Tangerang memiliki sungai dan saluran yang cukup potensial menjadi bagian penataan estetika kota," jelasnya.