Kota Tangerang Gencarkan Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Lewat DTSEN
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto : Dokumentasi Istimewa/ Program On The Job Training di Kota Tangerang untuk kurangi pengangguran dan kemiskinan ekstrem.

Tangerang, tvrijakartanews - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mendukung percepatan pengentasan kemiskinan melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Proses pengajuan data akun DTSEN telah diselesaikan sebagai acuan data untuk satu data dalam mendukung program pengentasan dan penghapusan kemiskinan ekstrem yang selama ini telah berjalan di semua daerah, termasuk di Kota Tangerang.

“Kami telah melakukan proses pengajuan DTSEN yang sudah masuk tahap verifikasi sesuai dengan ketentuan dari pemerintah pusat. Selanjutnya, pengajuan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat percepatan program pengentasan kemiskinan ekstrem agar dapat bisa dilakukan secara lebih terukur dan berdampak langsung ke masyarakat,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Yeti Rohaeti, dikutip Sabtu (4/10/2025)

Pemkot Tangerang memastikan proses pengajuan DTSEN ini penting untuk menindaklanjuti program pengentasan kemiskinan yang selama ini berhasil berjalan secara signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten pada tahun kemarin menunjukkan jumlah persentase penduduk miskin di Kota Tangerang hanya sebesar 5,43 persen.

“Kami bersama pihak dinas terkait nantinya akan terus berupaya maksimal sekaligus menargetkan penurunan angka kemiskinan di Kota Tangerang bisa tercapai secara konsisten,” tambahnya.

Selain itu, Pemkot Tangerang berharap proses pengajuan pembuatan DTSEN dapat berjalan lancar untuk menunjang optimaliasi program pengentasan kemiskinan secara lebih tepat sasaran.

Pemkot Tangerang selama ini berhasil mencatatkan capaian penurunan angka kemiskinan secara konsisten dari tahun ke tahun. Berdasarkan data terkini, angka kemiskinan di Kota Tangerang hanya sebesar 5,22 persen (2020), 5,93 persen (2021), 5,77 persen (2022), 5,89 persen (2023), dan 5,43 persen (2024).

“Penurunan angka kemiskinan ini merupakan capaian yang luar biasa bahkan indeks angka kemiskinan per akhir tahun ini merupakan yang terendah dalam dalam tiga tahun terakhir,” ujarnya.