
Kolaborasi Akademik Internasional, Mahasiswa Thailand Belajar Budaya dan Bahasa Indonesia / Foto: Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Pascasarjana Universitas Jayabaya, Jakarta menginisiasi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional dengan melibatkan mahasiswa dari Rajamangala University of Technology Krungthep (RMUTK), Thailand, untuk memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia melalui pendekatan multidisiplin.
Program tersebut bertajuk “Enhancing Indonesian Language and Cultural Literacy among Thai Students – A Multidisciplinary Academic Perspective”.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata implementasi Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 tentang penguatan mutu dan relevansi pendidikan tinggi secara internasional.
Direktur Pascasarjana Universitas Jayabaya, Yuhelson, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bukti bahwa regulasi tidak hanya menjadi dokumen administratif, tetapi harus diwujudkan dalam aksi konkret melalui kolaborasi global.
“Melalui program ini, kami tidak hanya mengenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing, tapi juga menguatkan semangat tridarma dalam ranah internasional,” kata Yuhelson, melalui siaran persnya, Minggu, 5 Oktober 2025.
Program ini melibatkan berbagai program studi, antara lain Doktor Ilmu Hukum, Magister Ilmu Hukum, Magister Kenotariatan, Magister Manajemen, dan Magister Komunikasi, yang masing-masing memberikan perspektif keilmuan terhadap materi budaya dan bahasa Indonesia.
Ketua UP2P Pascasarjana Universitas Jayabaya, Ferdian Arie Bowo, mengatakan bahwa PkM internasional ini menjadi pintu masuk bagi kerja sama akademik lintas negara.
“Kegiatan ini bukan hanya pengabdian semata, tapi juga membuka jalan kolaborasi riset dan publikasi bersama ke depan,” ujarnya.
Dalam sesi kegiatan, mahasiswa Thailand dikenalkan pada manajemen lintas budaya, regulasi hukum dasar bagi mahasiswa asing, serta komunikasi lintas budaya, termasuk bahasa tubuh dan etika berinteraksi di Indonesia.
Tidak hanya teori, mereka juga mengikuti praktik budaya populer seperti latihan percakapan, mencicipi kuliner khas Indonesia, hingga mengenakan pakaian tradisional.
Wakil Direktur I Pascasarjana, Nurhakim, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah implementasi nyata dari Permendiktisaintek.
"Regulasi mendorong internasionalisasi. Jayabaya membuktikan bahwa kebijakan tersebut bisa diterjemahkan dalam langkah konkret yang menyentuh masyarakat global,” katanya.
Acara ini juga didukung penuh oleh Wakil Direktur II Edi Ridwan, serta tim teknis dari Sekretariat Program Doktor Ilmu Hukum dan UP2P seperti Eka Wahyu Hidayat, Ardi, Shita, dan Fadli, yang memastikan jalannya kegiatan dengan baik.
Penyerahan plakat kenang-kenangan dari Universitas Jayabaya dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang I, Prof. Ir. Herliati, Ph.D., dan diterima oleh pihak RMUTK sebagai bentuk penguatan hubungan antarlembaga.
Sebagai penutup, Ferdian berharap PkM lintas negara seperti ini bisa menjadi model nasional untuk menjembatani pendidikan tinggi Indonesia ke level global.
“Internasionalisasi tridarma bukan lagi wacana, tapi kenyataan yang harus terus kita dorong bersama,” ujarnya.