Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana dalam agenda refleksi kerja PPATK Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (10/1/2024). (Foto: YouTube PPATK Indonesia)
Jakarta, tvrijakartanews - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat ada perputaran dana mencapai sebesar Rp327 triliun dari total 168 juta transaksi judi online sepanjang tahun 2023.
Hal itu disampaikan Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana dalam pemaparannya pada agenda Refleksi Kerja PPATK Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Menurut dia, jumlah tersebut memperlihatkan betapa masifnya masyarakat yang bertransaksi hanya untuk bermain judi online.
"Total akumulasi permutaran dana yang terkait dengan judi online pada tahun 2023 saja, PPATK menemukan nilai rupiahnya adalah 327 triliun, dalam 168 juta transaksi," ucap Ivan.
Ivan menuturkan, setidaknya ada 3.295.310 orang yang bermain judi online. Mereka bahkan tak tanggung-tanggung melakukan deposit di situs online, dengan total akumulasi perputaran dana sebesar Rp34 triliun.
Alhasil, jumlah perputaran dana itu naik secara signifikan sehingga mencapai ratusan triliun dalam tujuh tahun terakhir.
"Jadi, kalau kita total temuan judi online pada tahun 2023 ini, dengan temuan judi online pada tahun-tahun sebelumnya, itu angkanya adalah Rp517 triliun lebih sejak tahun 2017," ucap dia.
Adapun modus yang ditemukan PPATK terhadap para pelaku judi online dalam transaksi itu adalah penggunaan nomine atau praktik peminjaman rekening orang lain.
Ivan mengatakan, rekening itu lantas digunakan para penjudi online untuk menampung dana hasil judi online tersebut.
"Kemudian, dana tersebut sebagian disalurkan atau dilarikan ke luar negeri oleh para pelaku dengan menggunakan perusahaan-perusahaan cangkang. Nominal dana yang dilarikan ke luar negeri, total sebanyak lebih dari Rp 5 triliun," lanjut dia.
Kendati begitu, PPATK telah memblokir sementara ribuan rekening yang berkaitan dengan praktik judi online, dengan total saldo dananya mencapai Rp167.680.725.927.
"Yang sudah kita hentikan itu adalah Rp167.680.725.927. Total saldonya itu di dalam 3.935 rekening yang sudah kami hentikan," imbuh dia.