Capaian PAD Pandeglang masih Rendah, Fikri Febriansyah : Minim Inovasi
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Wakil Ketua 1 DPRD Kab. Pandeglang, Fikri Febriansyah (sumber : TB Agus Jamaludin)

Pandeglang, tvrijakartanews-Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pandeglang, Fikri Pebriansyah, menyatakan bahwa capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayahnya saat ini masih ‘santai aja’ alias belum ngebut atau belum ada peningkatan yang signifikan.

“Kita hari ini sedang merasionalisasi target PAD di Kabupaten Pandeglang. Dalam setiap pembahasan APBD maupun APBD perubahan, kami selalu mempertajam PAD. Selain itu, DPRD juga menggelar rapat bersama Satgas PAD,” ungkapnya, Jumat 17 Oktober 2025.

Fikri menekankan, rapat-rapat tersebut bukan sekadar formalitas. Tujuannya adalah meningkatkan kemandirian daerah melalui PAD, sekaligus memastikan semua sumber pendapatan dikawal secara optimal.

Namun, menurut Fikri, capaian PAD selama ini belum ngebut alias masih stagnan karena minim inovasi.

“Kita tidak cuma mengandalkan sektor pemerintahan, tapi juga swasta. Harus ada inovasi,” ujarnya.

Salah satu upaya yang disarankan DPRD adalah mempermudah dan memfasilitasi investasi. Pemerintah daerah diharapkan memberikan kenyamanan bagi investor yang ingin berinvestasi di Pandeglang.

Selain itu, Fikri menyoroti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) perumahan. Masih ada ratusan perumahan yang Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)-nya belum dipecah.

Artinya, satu blok perumahan hanya membayar satu SPPT, padahal puluhan rumah telah berdiri. Fikri menekankan, SPPT harus segera dipecah agar semua penghuni berkontribusi terhadap PAD.

“Yang paling penting, kami juga mengawasi kebocoran PAD. Investor senang, PAD aman, semua happy,” katanya.

Dengan langkah-langkah ini, DPRD berharap PAD Pandeglang bisa lebih gesit dan target yang telah ditetapkan dapat tercapai lebih cepat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, hingga per Oktober 2025, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang dari 12 jenis pajak daerah ditambah opsi pajak baru baru mencapai 65,71 persen. Nilainya mencapai Rp 112,74 miliar dari target Rp 171,58 miliar.