
Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) memperluas jejaring kerja sama internasional dengan menggandeng Pemuda Masjid Dunia dan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) untuk memperkuat literasi migrasi aman bagi calon pekerja migran Indonesia (PMI). Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) memperluas jejaring kerja sama internasional dengan menggandeng Pemuda Masjid Dunia dan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) untuk memperkuat literasi migrasi aman bagi calon pekerja migran Indonesia (PMI).
Kerja sama ini diinisiasi setelah pertemuan antara Menteri P2MI Mukhtarudin dengan Presiden Pemuda Masjid Dunia Datuk H. Said Aldi Al Idrus di Jakarta, Minggu (19/10/2025) pagi.
Menteri P2MI Mukhtarudin mengatakan, organisasi Pemuda Masjid Dunia memiliki potensi besar karena memiliki perwakilan di 23 negara dan aktif mendampingi pekerja migran Indonesia, khususnya di Malaysia.
"Saya melihat Pemuda Masjid Dunia dan DMDI punya potensi global yang luar biasa untuk mendukung peningkatan literasi migrasi aman. Saya juga dulu aktif di remaja masjid di Kalimantan Tengah, jadi semangatnya sejalan — membangun kebaikan dari masjid," ujar Mukhtarudin.
Menurut Mukhtarudin, Kementerian P2MI saat ini fokus pada sosialisasi migrasi yang aman dan bermartabat, termasuk memberikan pelatihan keterampilan, pembekalan bahasa asing, pendidikan vokasi, serta pemahaman hak-hak pekerja migran.
Ia menegaskan, arahan Presiden Prabowo Subianto jelas: peningkatan kualitas PMI menjadi prioritas, bukan hanya dari sisi jumlah.
"Pelindungan pekerja migran tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri. Kami butuh kerja sama dengan NGO, ormas, lembaga pelatihan, dan kementerian lain. Tantangan terbesar ada di hulu, sebelum penempatan," tegasnya.
Mukhtarudin berharap Pemuda Masjid Dunia dapat berperan sebagai ‘market intelligence’ di lapangan, membantu mengawasi dan mencegah masalah pekerja migran di luar negeri.
Selain itu, Kementerian P2MI juga membuka peluang kerja sama bagi anggota Pemuda Masjid dan DMDI yang memiliki keahlian untuk menjadi instruktur pelatihan kerja internasional. Mukhtarudin bahkan mengusulkan agar para penceramah atau da’i yang juga pekerja migran diberikan pelatihan khusus supaya bisa menyampaikan pesan migrasi aman di komunitas PMI di negara tujuan.
"Kalau mereka menyampaikan langsung pesan migrasi aman dari masjid ke masjid di luar negeri, dampaknya akan jauh lebih kuat dan tepat sasaran," kata Mukhtarudin.
Presiden Pemuda Masjid Dunia Datuk H. Said Aldi Al Idrus menyambut baik gagasan tersebut dan menyatakan kesiapan organisasinya untuk bersinergi dengan Kementerian P2MI.
"Kami siap bersinergi dengan pemerintah, khususnya Kementerian P2MI. Pemuda Masjid memiliki keterwakilan di 23 negara dan selama ini sering mendampingi PMI yang berangkat ke Malaysia secara nonprosedural," ujar Said Aldi.
Said Aldi juga mengundang Menteri P2MI Mukhtarudin untuk hadir dalam Pengukuhan Pemuda Masjid Dunia dan Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-23 di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Jumat (24/10/2025).
"Kami berharap Pak Mukhtarudin bisa hadir dalam acara tersebut untuk menjelaskan langsung komitmen pemerintah dalam penyiapan pekerja migran profesional dan berkeahlian," imbuh Said Aldi.
Pertemuan tersebut turut dihadiri sejumlah pengurus DMDI Indonesia, antara lain Sedek Bahta, Alwi Ahmad, Ilham Akbar, Liana Piliang, Putri Nabila, dan Yudhi Haria.