Pemkot Tangerang Mulai Susun Roadmap Transformasi Digital
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Dokumentasi : Istimewa/ Fitur pengaduan di aplikasi Tangerang Live adalah satu bentuk transformasi layanan digital di Tangerang

Tangerang, tvrijakartanews - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mulai menyusun Roadmap Transformasi Digital Kota Tangerang. Penyusunan ini dilakukan untuk menindaklanjuti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional (GDRBN).

Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Euis Nurlaila menuturkan, penyusunan ini merupakan langkah awal dalam merumuskan kebijakan pembangunan berbasis digital yang terintegrasi dan partisipatif. Tak hanya itu, roadmap digital juga bertujuan untuk mendorong percepatan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik di Kota Tangerang.

“Saat ini, kami sudah mulai melakukan penelitian untuk melihat sejauh mana kesiapan Kota Tangerang dalam mengadopsi digitalisasi di berbagai sektor, serta mulai menyusun peta jalan yang realistis untuk mendukung capaian indeks Pemerintahan Digital yang baik kedepan” ujar Euis, Senin (20/10/2025).

Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang memastikan penyusunan Roadmap Transformasi Digital akan memperhatikan beberapa aspek penting menggunakan Garuda Digital Transformation Framework (GDTF) yang dikembangkan Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) Institut Teknologi Bandung.

“Kami berharap Roadmap Transformasi Digital yang disusun nantinya tidak hanya menjadi dokumen strategis melainkan panduan praktis bagi seluruh perangkat daerah dalam meningkatkan digitalisasi pelayanan publik dan pembangunan di semua sektor,” tambahnya.

Di sisi lain, Pemkot Tangerang akan melibatkan partisipasi masyarakat selama penyusunan Roadmap Transformasi Digital disusun. Transformasi digital bukan sekadar penggunaan teknologi informasi melainkan juga menyangkut tata kelola serta pemberdayaan teknologi informasi di masyarakat.

"Melalui pendekatan ini, pemerintah daerah dapat memetakan tingkat kematangan digital dari tahap awal (absence) hingga tingkat transformasi penuh (transformed)," ujarnya.