
Kolaborasi Unindra dan TVRI DKI Jakarta Sajikan Drama Musikal "Tahta dan Air Mata". Foto : Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) menghadirkan gebrakan kreatif dalam perayaan Bulan Bahasa dan Sastra 2025 melalui pementasan drama musikal bertajuk "Tahta dan Air Mata", adaptasi bebas dari karya legendaris William Shakespeare King Lear.
Drama musikal ini merupakan hasil kolaborasi Lembaga Pengembangan Bahasa Unindra dan disiarkan secara eksklusif oleh TVRI Jakarta pada Selasa, 28 Oktober 2025 pukul 13.00 WIB, serta dapat disaksikan serentak melalui aplikasi TVRI Klik kanal TVRI DKI Jakarta.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian tahunan Bulan Bahasa dan Sastra yang digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap bahasa, sastra, dan budaya Indonesia. Melalui karya ini, Unindra menegaskan bahwa kampus bukan hanya ruang akademik, tetapi juga wadah ekspresi seni dan kreativitas mahasiswa.
Dukungan Rektor dan Apresiasi Kolaborasi
Rektor Unindra Prof. Dr. Sumaryoto menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai inisiatif Lembaga Pengembangan Bahasa menjadi bukti bahwa sivitas akademika Unindra memiliki semangat berkarya yang kuat dan mandiri.
"Rektor mengharapkan agar kegiatan semacam ini dapat terus digelar secara mandiri oleh sivitas akademika Unindra," jelas Sumaryoto dalam keterangan, Senin (27/10/2025).
Sementara itu, Kepala Lembaga Pengembangan Bahasa Unindra, M. Kabul Budiono, menjelaskan bahwa drama musikal ini tidak hanya menjadi ajang kreasi, tetapi juga sarana literasi bahasa dan sastra.
"Kampus bukan hanya ruang akademik, tetapi juga wadah ekspresi seni dan kreativitas mahasiswa, seiring upaya literasi Bahasa dan sastra Indonesia, serta media memahami karya luar negeri dan membumikannya sesuai seni budaya Indonesia," jelas Kabul Budiono.
Kerja Keras Tim dan Sentuhan Budaya Lokal
Kabul Budiono menambahkan, keberhasilan pementasan ini tidak lepas dari kerja keras Sekretaris Lembaga Pengembangan Bahasa, Dr. M. Sulhan, serta Koordinator Program Bahasa, Puji Anto, M.Pd.
Keduanya memimpin proses produksi mulai dari penyusunan naskah, aransemen musik, pelatihan Duta Bahasa Unindra, desain latar visual panggung, hingga proses rekaman di TVRI DKI Jakarta.
Perencanaan kegiatan juga dilakukan bersama Yayasan Rumah Budaya Puspobudoyo yang diketuai Sashri Darsono, sehingga menghasilkan kolaborasi lintas lembaga yang solid dan profesional.
Puji Anto, salah satu penulis naskah adaptasi, mengungkapkan bahwa para pemeran utama merupakan Duta Bahasa Unindra. Meskipun hanya berlatih empat kali, mereka mampu menampilkan pertunjukan yang memukau berkat dedikasi dan semangat tinggi.
Pementasan turut dimeriahkan oleh penampilan penyanyi dan penari berbakat Farel Syahdan, serta Sanggar Unindra yang mempersembahkan tarian Gambyong, memberi sentuhan budaya lokal yang memperkaya nuansa pertunjukan.
"Sentuhan budaya lokal ini memberi warna khas Indonesia pada adaptasi kisah klasik Barat, menghadirkan perpaduan antara sastra dunia dan identitas bangsa," kata M. Sulhan.
"Tahta dan Air Mata bukan sekadar hiburan, tetapi juga refleksi tentang ambisi, kasih sayang, dan kemanusiaan — nilai yang relevan di setiap zaman," sambungnya.
Refleksi Nilai dan Komitmen Literasi
Lebih dari sekadar hiburan, "Tahta dan Air Mata" membawa pesan mendalam tentang ambisi, kasih sayang, dan kemanusiaan, nilai-nilai universal yang tetap relevan lintas generasi.
Melalui kolaborasi ini, Unindra dan TVRI DKI Jakarta menunjukkan komitmen untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa, sastra, dan seni pertunjukan di kalangan generasi muda.
Pementasan "Tahta dan Air Mata" dapat disaksikan di TVRI DKI Jakarta pada Selasa, 28 Oktober 2025 pukul 13.00 WIB, serta melalui aplikasi TVRI Klik kanal TVRI DKI Jakarta.

