Gubernur Banten Andra Soni: Kerukunan Umat Jadi Ukuran Kemajuan Daerah
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Gubernur Banten Andra Soni Saat Menyerahkan Penghargaan Kepada Perwakilan Pengurus FKUB Kota Serang

Serang, tvrijakartanews - Gubernur Banten Andra Soni menghadiri Refleksi 97 Tahun Sumpah Pemuda sekaligus Pengukuhan Kader Kerukunan Umat Beragama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Serang di Sekretariat FKUB Kota Serang, Selasa 28 Oktober 2025.

Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, bahwa kemajuan suatu daerah sangat bergantung pada tingkat kerukunan masyarakatnya. Menurutnya Provinsi Banten adalah provinsi terbuka dan menjunjung tinggi keberagaman sejak masa Kesultanan Banten. Nilai keberagaman itu terbukti mampu menghadirkan kehidupan sosial yang harmonis dan menjadi kekuatan kolektif bagi masyarakat.

“Saya percaya bahwa kemajuan sebuah daerah diukur dari kerukunannya. Simbol dan situs sejarah membuktikan bahwa keberagaman telah hadir berabad-abad di Banten,” katanya.

Andra Soni menambahkan, kerukunan yang terjaga selama ini di Banten telah memberikan dampak nyata terhadap pembangunan. Termasuk pertumbuhan ekonomi daerah yang menunjukkan tren positif.

Hal ini ditunjukkan dengan investasi pada semester pertama 2025 telah melampaui Rp 60 triliun disertai pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,33 persen pada triwulan kedua dan berada di atas rata-rata nasional. Inflasi pun terkendali sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga.

Dalam kesempatan itu, Andra Soni juga menyampaikan bahwa berbagai program pemerintah pusat untuk masyarakat, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memberikan manfaat signifikan bagi lebih dari satu juta pelajar di Provinsi Banten. Program Sekolah Gratis bagi siswa SMA, SMK, dan SKH swasta juga telah dinikmati oleh lebih dari 65 ribu pelajar.

“Semua ini terjadi karena toleransi di tengah masyarakat Banten tumbuh secara pesat. Perbedaan merupakan sumber kekuatan yang harus terus dirawat untuk kemajuan daerah,” tambahnya.

Andra Soni mengapresiasi FKUB Kota Serang yang telah menginisiasi kegiatan pengkaderan kerukunan umat beragama sebagai langkah menjaga keharmonisan masyarakat. Terutama dalam menghadapi tantangan era digital yang rentan terhadap penyebaran hoaks dan provokasi.

“Kader FKUB memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan lintas agama. Pendidikan toleransi harus terus disosialisasikan untuk mengantisipasi hal-hal yang berpotensi mengganggu persatuan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Serang KH Matin Syarkowi menuturkan bahwa sejarah telah mengajarkan pentingnya mayoritas melindungi kelompok minoritas. Sebagai mitra pemerintah, FKUB berkewajiban memastikan amanat konstitusi tentang kebebasan beragama terlaksana secara nyata.

“Perbedaan agama adalah keniscayaan dan merupakan anugerah Tuhan. Tugas kita menjadikannya sebagai kekuatan untuk membangun masyarakat yang lebih maju,” ujarnya.