
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat persatuan dan kebangsaan di kalangan generasi muda. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmennya membangun fondasi sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045. Foto Sekretariat Presiden
Jakarta, tvrijakartanews — Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat persatuan dan kebangsaan di kalangan generasi muda. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmennya membangun fondasi sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045.
Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah, Hariqo Wibawa Satria, menyampaikan bahwa sejak awal masa jabatan, Presiden Prabowo langsung merealisasikan berbagai program prioritas yang menyentuh kebutuhan dasar rakyat. Salah satunya adalah program cek kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
“Ketika Pak Prabowo menjabat sebagai Presiden, beliau langsung menjalankan program cek kesehatan gratis. Ini merupakan layanan kesehatan terbesar dalam sejarah Indonesia, dengan penerima manfaat mencapai 45 juta orang dan terus bertambah setiap harinya,” ujar Hariqo di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Selain sektor kesehatan, pemerintah juga berfokus pada peningkatan gizi masyarakat, khususnya bagi generasi muda. Melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), sekitar 37 juta penerima manfaat telah merasakan dampaknya, sekaligus membuka 625 ribu lapangan kerja baru di seluruh Indonesia.
Di bidang pendidikan, Hariqo menjelaskan bahwa pada tahun 2025, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp16,9 triliun untuk revitalisasi sekolah. Sebanyak 16.142 sekolah kini tengah diperbaiki dan ditargetkan rampung pada Desember 2025. Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga menciptakan 400 ribu lapangan kerja baru yang turut menggerakkan ekonomi daerah.
Untuk tahun 2026, pemerintah menyiapkan Rp22,5 triliun guna memperluas program revitalisasi ke sekolah dan madrasah, menjadikannya proyek terbesar di sektor pendidikan sejak era reformasi. Pemerintah juga mulai membagikan interactive flat panel (IFP) atau smart board ke 288.865 sekolah, serta memberikan laptop kepada setiap siswa dan guru Sekolah Rakyat secara bertahap.
Hariqo menilai momentum Sumpah Pemuda ini juga menjadi pengingat untuk memperkuat kembali semangat persatuan dan menolak segala bentuk perpecahan.
“Selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, polarisasi politik sudah mereda. Kita kembali pada semangat 28 Oktober — bersatu sebagai bangsa Indonesia. Ini menjadi fondasi kokoh untuk melangkah lebih cepat di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, semangat pemerintahan bersih dan efisien terus digelorakan Presiden Prabowo. Melalui langkah efisiensi anggaran, pemerintah telah menghemat dana negara hingga Rp300 triliun, yang kemudian dialihkan untuk berbagai program sosial. Selain itu, hasil pemberantasan korupsi juga berhasil menyelamatkan lebih dari Rp1.000 triliun uang negara.
“Selama era reformasi, praktik korupsi terasa merata. Presiden tidak tebang pilih—siapa pun yang terlibat, termasuk dari jajaran kabinet merah putih, tetap diproses secara tegas,” tegas Hariqo.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Papua Billy Mambrasar menilai bahwa kebijakan dan program pemerintahan Prabowo-Gibran telah membuka ruang luas bagi pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional. Ia mencontohkan peran anak muda dalam pelaksanaan program MBG yang tidak hanya berdampak langsung, tetapi juga memberdayakan masyarakat di tingkat akar rumput.
“Keterlibatan pemuda dalam pengelolaan dapur program MBG sangat signifikan. Mereka memberi makan siswa sambil memberdayakan petani milenial. Ini bukan program terpisah, melainkan bagian dari ekosistem pembangunan manusia,” ujar Billy.
Billy menekankan, makna Sumpah Pemuda bukan hanya seremonial, tetapi filosofi bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk maju.
“Pemerintah sudah membuka peluang, kini tugas pemuda adalah menangkap kesempatan itu, berani mengambil risiko, dan ikut berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” katanya.
Ia menutup dengan ajakan agar semangat Sumpah Pemuda dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari melalui aksi nyata — dari tanggung jawab sosial hingga kontribusi terhadap kemajuan daerah masing-masing.
“Itulah bentuk cinta tanah air yang sejati,” tutupnya.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 ini menjadi simbol tekad pemerintahan Prabowo-Gibran untuk terus memperkuat pembangunan manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan berintegritas — sebagai pijakan menuju Indonesia Emas 2045.

