Wakil Ketua MPR hingga Bahlil Terus Dorong Soeharto Jadi Gelar Pahlawan Nasional
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Dukungan terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, terus mengalir dari berbagai kalangan. Sejumlah tokoh politik, akademisi, hingga organisasi masyarakat menilai Soeharto memiliki jasa besar dalam membangkitkan perekonomian dan membangun pondasi bangsa. Foto Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews — Dukungan terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, terus mengalir dari berbagai kalangan. Sejumlah tokoh politik, akademisi, hingga organisasi masyarakat menilai Soeharto memiliki jasa besar dalam membangkitkan perekonomian dan membangun pondasi bangsa.

Sejarah mencatat, Soeharto memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade, sejak 1967 hingga 1998. Selama masa pemerintahannya, berbagai program pembangunan diluncurkan, mulai dari sektor ekonomi, pertanian, pendidikan, hingga infrastruktur.

Wakil Ketua MPR RI, Firman Subagyo, menilai Soeharto layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Menurut dia, penilaian tersebut bukan didasari oleh pertimbangan politik, melainkan penghormatan terhadap jasa besar Soeharto bagi Indonesia.

“Soeharto layak diberikan gelar pahlawan nasional. Ini bukan soal politik, tetapi kejujuran kita membaca sejarah dan menghormati jasa besar seseorang yang telah membawa Indonesia bangkit,” ujar Firman, Minggu (9/11/2025).

Firman menambahkan, banyak kebijakan Soeharto yang dirancang untuk kepentingan generasi penerus bangsa. Ia menilai perencanaan jangka panjang di era Orde Baru memberi fondasi penting bagi pembangunan nasional.

Senada dengan Firman, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga menyampaikan pandangan serupa. Menurutnya, bukan hanya Soeharto, tetapi semua presiden yang pernah memimpin Indonesia layak mendapat pertimbangan untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

“Bila perlu, semua mantan presiden bisa dipertimbangkan untuk diberikan gelar pahlawan nasional. Gus Dur, Habibie, semuanya punya kontribusi besar untuk negara ini,” kata Bahlil di Jakarta.

Dukungan juga datang dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Angkatan Muda Sisingamangaraja XII (AMS XII). Ketua Umum AMS XII, Paulus Sinambela, menilai masa pemerintahan Soeharto merupakan periode yang diwarnai stabilitas dan keteraturan di berbagai bidang kehidupan.

“Di masa pemerintahan beliau, kondisi ekonomi, politik, budaya, dan pembangunan berjalan dengan baik,” ujar Paulus.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, sejumlah pihak menilai sudah saatnya pemerintah menobatkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, mengingat besarnya jasa dan kontribusinya dalam membangun fondasi kemajuan bangsa Indonesia.