Dukung Percepatan Penurunan Stunting, Bapanas Dorong Pemenuhan Pangan B2SA Berbasis Sumber Daya Lokal
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy. (Humas Bapanas)

Jakarta, tvrijakartanews – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong pemenuhan pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal sebagai salah satu aspek yang memperkuat ketahanan pangan dan mendukung penurunan stunting. 

Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mengatakan, melalui pendekatan pangan B2SA, Bapanas berupaya memastikan masyarakat memiliki akses terhadap pangan bergizi seimbang, serta mampu memanfaatkan potensi pangan lokal yang melimpah di berbagai daerah. 

“Kami tentunya mendukung dan berkomitmen dalam penurunan stunting, Bapanas mendorong melalui program B2SA. Anak-anak harus tumbuh sehat dan ibu hamil juga harus kuat perlu mengonsumsi makanan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman,” kata Sarwo Edhy saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2025, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Sarwo menambahkan selain memperkenalkan konsep B2SA sejak dini melalui kegiatan B2SA Goes to School agar siswa memahami pentingnya makan sehat, di masyarakat.

“Kami juga mengembangkan Rumah Pangan B2SA dan Desa B2SA supaya keluarga dapat menanam dan mengolah bahan pangan lokal bergizi tanpa harus mahal,” ujarnya. 

Sinergi mendukung penurunan stunting di sektor pangan juga sejalan dengan program di sektor pertanian yang mendorong penanaman di pekarangan.

Sebelumnya, Menteri Pertanian yang juga Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman mengatakan, kemandirian pangan harus dibangun dari semua aspek, termasuk di tingkat rumah tangga. Dengan program pekarangan bergizi, dapat menyuplai kebutuhan kebutuhan gizi, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan lainnya dari tanaman yang dibudidayakan sendiri. 

"Jika pekarangan dikelola dengan baik, saya yakin setiap keluarga mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dan bergizi” ujar Mentan/Kepala Bapanas Amran, Sabtu (2/11/2024)

Adapun penurunan stunting menunjukkan kemajuan di mana prevalensi stunting turun dari 21,5 persen pada tahun 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam arahannya pada Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2025 tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menurunkan angka stunting yang kini menjadi salah satu prioritas nasional. 

“Penanganan stunting harus dilakukan secara komprehensif, mulai dari kesehatan, sanitasi, air bersih, hingga ketahanan pangan. Remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, dan balita perlu menjadi fokus intervensi agar tidak ada stunting baru di masa depan,” ujar Wapres Gibran.

Wapres juga mengapresiasi daerah-daerah yang telah menunjukkan hasil signifikan, seperti Klungkung dan Jawa Barat, yang berhasil menurunkan prevalensi stunting melalui kolaborasi erat antara pemerintah daerah, PKK, dan masyarakat adat. Ia mendorong daerah lain untuk memperkuat komitmen serupa dengan memanfaatkan basis data tunggal agar kebijakan intervensi lebih tepat sasaran.

 “Ke depan tantangannya masih besar. Bapak Presiden Prabowo menargetkan angka stunting turun menjadi 14,2 persen pada 2029,” jelas Wapres Gibran.