
Foto : Dokumentasi Istimewa/ Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus saat kunjungan kerja ke Kota Tangerang.
Tangerang, tvrijakartanews - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, dr. Benjamin Paulus Octavianus menyatakan program yang diinisasi oleh Pemkot Tangerang dalam menangani pasien TBC harus menjadi percontohan nasional. Kota Tangerang berhasil mencatat penemuan kasus TBC sebesar 126 persen jauh melampaui target nasional, serta cakupan Terapi Pencegahan TBC (TPT) mencapai 92 persen dari target nasional yang ditetapkan sebesar 72 persen.
“Dinas Kesehatan dan pemerintah kota mampu melakukan skrining secara optimal, sehingga target penemuan kasus TBC di Kota Tangerang mencapai 122 persen melampaui target nasional, dan menjadi capaian tertinggi di Banten. Kami berharap model seperti ini dapat diterapkan di seluruh daerah pada tahun 2026,” ujarnya dikutip pada Kamis (13/11/2025).
Melalui program Kelurahan Siaga TB, Kota Tangerang dinilai berhasil menggerakkan masyarakat hingga ke tingkat wilayah untuk mempercepat penemuan dan penanganan kasus TBC. Berdasarkan data tahun 2024, sebanyak 92 persen pasien TBC di Kota Tangerang berhasil sembuh setelah menjalani pengobatan.
“Keberhasilan menangani TBC dimulai dari deteksi dini. Saya mengapresiasi kerja keras jajaran Pemerintah Provinsi Banten, khususnya Kota Tangerang, karena menemukan kasus TBC bukan hal mudah apalagi memastikan pengobatannya tuntas. Banten telah menunjukkan komitmen yang luar biasa,” tambah Wamenkes.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menambahkan bahwa keberhasilan program pemberantasan TBC di wilayahnya tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat melalui Kelurahan Siaga TB dan inovasi Ransel TBC.
“Melalui Ransel TBC, masyarakat dapat melakukan skrining mandiri. Kami juga gencar melakukan sosialisasi di sekolah, pasar, hingga lembaga pemasyarakatan. Dengan deteksi dini, penanganan bisa lebih cepat dan pengobatan segera dimulai,” ungkap Sachrudin.
Capaian ini didukung oleh berbagai inovasi, di antaranya aplikasi Ransel TBC yang memungkinkan masyarakat melakukan skrining mandiri menggunakan alat X-Ray, serta program Kader ASMARA TBC para kader yang secara aktif mendampingi pasien hingga tuntas menjalani pengobatan.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi warga yang luput dari deteksi TBC. Ini bukan hanya soal kesehatan, tapi soal kepedulian antarwarga. Bersama, kami siap menuntaskan TBC dari Kota Tangerang,” tutupnya.
Selain itu, untuk menangani TBC Resisten Obat (TBC-RO), saat ini telah tersedia layanan inisiasi pengobatan di 13 puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan. Langkah ini memastikan pasien TBC-RO mendapatkan akses pengobatan cepat, tepat dan terpantau.

