
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muratara Zainal Arifin
Jakara, tvrijakartanews - Sebanyak 20 ribu rumah warga yang terendam banjir disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Musi Rawas Utara. Ketinggian air yang menggenangi rumah warga mencapai 2 meter.
"Jadi saya memperkirakan 20 ribu rumah warga yang terendam akibat meluapnya Sungai Musi Rawas. Ketinggian air mencapai 2 meter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muratara Zainal Arifin, kepada wartawan di Sumatera Selatan, Jumat (12/1/2024).
Arifin mengatakan pihaknya menyiapkan kebutuhan bagi warga yang terdampak banjir dengan mendirikan posko kesehatan, mendirikan tenda, menyiapkan dapur unum.
"Upaya-upaya yang kami lakukan sekarang lebih mengintensifkan pendataan, evakuasi, dan menyiapkan sembako. Selain itu, kami menyiapkan dapur umum dan pos kesehatan di tingkat Kecamatan, tingkat Kabupaten dan Desa," tuturnya.
Selain itu, lokasi banjir yang paling para terdampak berada di Hulu Raya Kecamatan Rawas Ilir dan Karang Dapo.
"Kedua lokasi ini paling para terdampak banjir," ungkapnya.
Meski air sudah surut di Kecamatan Ulu Rawas, Arifin mengaku sempat terjadi penigkatan dan banjir bandang di lokasi itu.
"Jadi untuk di Ulu rawa saat ini sudah mulai surut, tetapi semalam jam 02.00 WIb terjadi peningkatan dan banjir bandang. Kami perkirakan sampai di kecematan Rupit dan seterusnya kami perkiraan pukul 11.00 atau 12.00 WIB," tandasnya.
Sebagai informasi, delapan jembatan gantung yang putus akibat banjir itu yakni Jembatan Gantung Desa Batu Gajah, Jembatan Gantung Desa Sosokan, Jembatan Gantung Desa Muara Kuis, Jembatan Gantung Dusun Kemang, Desa Muara Kuis, Jembatan Gantung Dusun Desa Muara Kuis, Jembatan Gantung Pulau Kidak, Jembatan Gantung Kelurahan Muara Kulam, dan Jembatan Gantung Desa Karang Anyar.
Ia menjelaskan aliran Sungai Rawas yang meluap tersebut menuju arah hulu, kemudian ke arah Bukit Langkat sehingga wilayah Rupit yang berada di tengah-tengah terkepung oleh air.
Disamping itu, banjir di Muratara dengan ketinggian air mencapai hingga satu meter ini baru pertama kali terjadi di wilayah itu setelah 10 tahun lamanya tidak mengalami banjir.