
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. (Istimewa)
Jakarta, tvrijakartanews – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan sampai dengan saat ini pengembalian anggaran kementerian/lembaga (K/L) telah mencapai Rp4,5 triliun, meningkat dari sebelumnya sebesar Rp3,5 triliun. Jumlah tersebut diperkirakan masih akan bertambah seiring proses rekapitulasi pengembalian anggaran sepenuhnya selesai.
“Sebelumnya kan Rp3,5 triliun, sudah naik jadi Rp4,5 triliun. Cuma ada lagi yang balikin yang kita belum rekapitulasi, belum dijumlahin semua totalnya,” kata Purbaya ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025) malam.
Namun, Purbaya tidak menjelaskan secara rinci K/L mana saja yang mengembalikan anggaran. Akan tetapi, Ia tak heran karena kondisi tersebut hampir selalu terjadi setiap tahun dengan realisasi belanja K/L tidak pernah terserap sepenuhnya.
“Setiap tahun nggak pernah ada yang 100 perden keserap. Kita asumsikan awal 99 persen keserap, itu pun nanti ada yang kembalikan lagi. Jadi mungkin ada yang di bawah itu,” ujarnya.
Dikatakan Purbaya, masih adanya anggaran yang dikembalikan menunjukkan terdapat belanja yang tidak dapat direalisasikan sesuai rencana. Karena itu, Kementerian Keuangan terus memantau realisasi belanja K/L secara ketat hampir setiap hari.
Menurutnya, pengendalian belanja dan pengembalian anggaran tersebut menjadi bagian dari strategi menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar tetap berada di bawah batas 3 persen dari produk domestik bruto (PDB), sesuai ketentuan undang-undang.
“Kita kendalikan di bawah 3%, jadi kita nggak akan melanggar undang-undang. Kita monitor terus hampir setiap hari di Kemenkeu,” tuturnya.
Adapun berdasarkan data Kementerian Keuangan, hingga 24 November 2025 realisasi belanja K/L baru mencapai Rp1.109 triliun atau setara 86,93 persen dari target outlook APBN 2025 sebesar Rp1.275,6 triliun. Capaian tersebut menunjukkan masih adanya ruang belanja yang tidak terserap hingga menjelang akhir tahun anggaran.

