Pemerintah Perkuat Penanganan Pascabencana di Sumatera, Siapkan Bantuan Jadup hingga Program Pemulihan Ekonomi
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Momen rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga dalam membahas strategi penanganan bencana di wilayah Sumatera. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (tengah) dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno (kanan). Foto : Istimewa/ Kemensos

Jakarta, tvrijakartanews - Pemerintah terus memperkuat langkah penanganan serta pemulihan bagi masyarakat terdampak bencana di berbagai wilayah Sumatera. 

Selain bantuan darurat, pemerintah menyiapkan skema jaminan hidup (jadup), bantuan pengisian perabotan rumah, serta program pemberdayaan ekonomi untuk membantu keluarga bangkit pascabencana.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan, bahwa pemerintah akan menyalurkan bantuan sebesar Rp3 juta kepada setiap keluarga terdampak untuk pengadaan dan pengisian kembali perabotan rumah tangga yang rusak atau hilang. Bantuan ini mencakup kebutuhan dasar seperti alat dapur, meja, kursi, dan perabot lain yang diperlukan.

"Bantuan ini untuk melengkapi isi rumah, seperti alat-alat dapur, kursi, meja, dan kebutuhan dasar lainnya, dengan nilai sebesar Rp3 juta," kata Gus Ipul. Dilansir dari keterangan resminya di Jakarta, Jumat (19/12/2025).

Selain itu, pemerintah sedang membahas besaran bantuan jaminan hidup (jadup) yang diusulkan senilai Rp10.000 per orang per hari. Skema tersebut diproyeksikan berlaku selama tiga bulan. Dengan hitungan tersebut, satu keluarga beranggotakan lima orang akan menerima Rp50.000 per hari.

"Jika satu keluarga terdiri dari lima orang, maka bantuan jadupnya bisa mencapai Rp50.000 per hari. Rencananya bantuan ini akan diberikan selama tiga bulan," kata Gus Ipul. 

Namun, besaran jadup tersebut masih dalam pembahasan lintas kementerian dan belum final. Keputusan akhir akan mempertimbangkan kondisi lapangan serta hasil rekomendasi kementerian dan lembaga terkait.

Pemerintah juga menyiapkan bantuan pemulihan ekonomi melalui program pemberdayaan keluarga terdampak. Setiap keluarga direncanakan menerima Rp5 juta sebagai modal awal untuk memulai kembali usaha maupun aktivitas ekonomi pascabencana.

"Bantuan pemberdayaan ini disiapkan agar keluarga terdampak tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa kembali produktif," kata Gus Ipul. 

Tak hanya itu, pemerintah memastikan pemberian santunan bagi korban meninggal dan luka berat. Santunan kematian ditetapkan sebesar Rp15 juta per orang, sementara santunan luka berat sebesar Rp5 juta per orang.

Kementerian Sosial (Kemensos) telah mulai menyalurkan santunan kepada korban bencana di Aceh. Gus Ipul menyerahkan santunan kepada 31 ahli waris korban meninggal yang telah terverifikasi, dalam kegiatan di Kantor Dinas Sosial P3A Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Selasa (16/12).

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa data penerima bantuan masih bersifat sementara dan akan terus diperbarui berdasarkan asesmen pemerintah daerah serta BNPB. Pemerintah memastikan seluruh bantuan tersalurkan secara tepat sasaran.