
Gubernur DKI Jakarta , Pramono Anung ( Foto : istimewa )
Jakarta,tvrijakartanews - Pemerintah Provinsi (Pemprov ) DKI Jakarta meniadakan pesta kembang api dalam seluruh rangkaian perayaan malam tahun baru 2026. Langkah ini merupakan sebagai bentuk empati terhadap musibah bencana alam yang terjadi di Sumatera dan Aceh.
"Kebijakan berlaku bagi kegiatan yang diselenggarakan pemerintah maupun pihak swasta yang memerlukan perizinan," kata Gubenur DKI Jakarta, Pramano Anung dalam keterangan resminya , Selasa (23/12/2025).
Mesiki begitu, Pramono mengatakan untuk penggunaan kembang api secara personal oleh masyarakat, Pemprov DKI Jakarta tidak akan melakukan razia. Ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar untuk menahan diri untuk tidak menyalakan kembang api atau petasan sebagai kepedulian terhadap saudara - saudara kita yang terkena dampak musibah bencana alam.
"Mudah - mudahan ini tidak tidak mengurangi esensi kita dalam menyambut tahun baru,"ucapnya.
Kemudian, Ia menjelaskan , pihaknya dalam acara tahun baru tahun ini mengurangi 14 titik menjadi 8 titik yang biasanya dijadikan tempat tradisi untuk titik perayaan seperti Lapangan Banteng, M.H Thamrin, Sarinah, Bundaran HI, Dukuh Atas, Semanggi, Kawasan SCBD hingga FX Sudirman dan Monumen Nasional atau Monas.
"Titik utama ada di Bunderan HI yang akan di hadiri Gubernur dan Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah sedangkan untuk kawasan Kota Tua akan dihadiri oleh Walikota Jakarta Barat dan Lapangan Banteng di hadiri Wakil Walikota Jakarta Pusat,"jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut meski Monas tidak menjadi titik perayaan tetapi Monas tetap menampilkan pertunjukan video maping, sedangkan untuk di Bunderan HI akan menampilkan pertunjukan video maping dan drone.
"Pemprov DKI juga bekerja sama dengan Baznas Baziz serta Bank Jakarta dalam donasi kemanusiaan untuk membantu korban bencana alam Sumatera dan Aceh,"tutupnya.

