Perspektif Wiwaksa Bastra Angkat Isu Perempuan dalam Sastra dan Terjemahan
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Dua akademisi perempuan, Dr. Sastri Sunarti, M.Hum dan Dr. Erna Megawati, M.Pd. tampil sebagai pembicara dalam program Perspektif TVRI Jakarta edisi khusus Wiwaksa Bastra bertema “Perempuan dalam Sastra dan Terjemahan: Suara, Kuasa, dan Keteguhan dalam Narasi Kemanusiaan” yang disiarkan pada Senin (22/12/2025).

Jakarta, tvrijakartanews - Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) bekerja sama dengan TVRI Jakarta terkait isu perempuan dalam karya sastra dan terjemahan melalui program Perspektif TVRI Jakarta edisi khusus Wiwaksa Bastra.

Program tersebut bertema “Perempuan dalam Sastra dan Terjemahan: Suara, Kuasa, dan Keteguhan dalam Narasi Kemanusiaan” yang disiarkan pada Senin (22/12/2025).

Dua akademisi perempuan tampil sebagai pembicara, yakni Dr. Sastri Sunarti, M.Hum., Kepala Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Dr. Erna Megawati, M.Pd., dosen Bahasa dan Sastra Unindra.

Dr. Erna Megawati mengatakan karya sastra bukan hanya rangkaian kata, melainkan medium ingatan kolektif yang menyimpan aspek historis, linguistik, dan ideologis suatu masyarakat.

Ia mencontohkan tokoh Nyai Ontosoroh dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.

“Nyai Ontosoroh digambarkan sebagai perempuan yang tetap menjaga martabat dan harga diri meskipun berada dalam posisi sosial yang terpinggirkan,” ujar Erna.

Sementara itu, Dr. Sastri Sunarti menyoroti pengalaman para Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia di luar negeri yang menuliskan kisah hidup mereka melalui karya sastra.

Menurut dia, dengan pendampingan komunitas sastra, para TKW dapat menyuarakan pengalaman dan tekanan yang mereka hadapi.

“Melalui sastra, perempuan TKW tidak hanya menjadi objek, tetapi subjek yang bersuara atas pengalaman hidupnya,” kata Sastri.

Kepala Lembaga Pengembangan Bahasa (LPB) Unindra, M. Kabul Budiono, menyatakan bahwa program Wiwaksa Bastra merupakan bagian dari penguatan literasi bahasa dan sastra yang dijalankan LPB Unindra.

“Wiwaksa Bastra adalah program literasi bahasa dan sastra yang berupaya memberikan ulasan terhadap aspek kebahasaan dan kesastraan sebagai wujud pelaksanaan tugas Lembaga Pengembangan Bahasa Unindra,” ujarnya.

Koordinator Program Bahasa Indonesia LPB Unindra, Puji Anto menambahkan, tema sastra dan perempuan dipilih bertepatan dengan peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2025. Hal ini sejalan dengan upaya menghadirkan sastra sebagai ruang refleksi kemanusiaan dan pemberdayaan perempuan.

Dalam diskusi tersebut, para pembicara juga menekankan pentingnya digitalisasi karya sastra klasik agar dapat diakses lebih luas oleh generasi muda di era digital.

Program ini turut dimeriahkan dengan penampilan musikalisasi puisi oleh siswa SMA Malahayati Jakarta, pemenang Lomba Musikalisasi Puisi Bulan Bahasa Unindra, yang meraih Piala Bergilir Rektor Unindra.