Blusukan di Pasar Ikan Sorong, Anies Serap Aspirasi Pedagang Ikan
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat bertemu nelayan di Jempur, Papua. Foto Timnas AMIN

Jakarta, tvrijakartanews - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan memulai giat kampanye di Papua Barat dengan blusukan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Jempur, Selasa, 16 Januari 2024. Di sana, kehadiran Anies disambut meriah oleh ribuan masyarakat yang terdiri dari pedagang dan pembeli.

Saat menyerap aspirasi masyarakat setempat, Anies didatangi seorang pedagang ikan di pasar tersebut menyampaikan keluhan yang terjadi sehari-hari.

"Kalau untuk kendala utama para pedagang di sini itu soal harga BBM yang naik jadi membuat nelayan susah mencari BBM dan harga jadi naik," kata Afdal salah seorang pedagang ikan di pasar PPI.

Kendati sulit mendapat BBM, lantas membuat harga ikan naik dan memberatkan pembeli sehingga membuat pasar menjadi sepi.

"Harapannya jika Pak Anies jadi presiden, harga BBM bisa turun dan lebih mudah mendapatkannya," kata dia.

Janji Anies ke Nelayan

Anies berjanji akan membuat regulasi yang menitikberatkan sektor perikanan di wilayah Indonesia Timur, jika terpilih pada Pilpres 2024. Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menyebut pekan ini telah mengunjungi beberapa wilayah di Timur Indonesia. Ia menyatakan ingin menggali lebih jauh lagi potensi kelautan di Indonesia

“Karena di sini lah salah satu tempat yang memiliki kekayaan alam, kekayaan sumber daya manusia yang potensinya luar biasa bila dikembangkan dengan baik," ujar Anies.

Anies menginginkan kekayaan aqua culture yang luar biasa di wilayah Timur bisa dikembangkan. Selain itu, ia mengatakan sudah mengantongi potensi kekayaan alam khususnya perikanan yang luar biasa besar di wilayah Timur Indonesia. Namun, menurut dia eksploitasi kekayaan Ini harus diiringi dengan regulasi yang memungkinkan berkembang lebih baik.

Penggagas gerakan Indonesia Mengajar ini juga menginginkan agar lebih banyak lagi kegiatan meningkatkan nilai tambah. Hal ini kata dia perlu dilakukan agar hasil perikanan itu tidak dikeluarkan ke luar dari Maluku dalam bentuk produk mentah.

"Tapi produk hasil olahan. Supaya penyerapan tenaga kerja terjadi, peningkatan nilai tambah terjadi, dan harapannya kemakmuran akan lebih tinggi di kawasan ini," kata dia.