pinterest.com
Jakarta, tvrijakartanews - Menghadapi peralihan musim dari kemarau ke hujan (pancaroba) imunitas manusia cenderung menurun dan faktor kelembaban tinggi karena musim hujan membuat kuman seperti virus, bakteri, jamur, dan lain-lain mudah masuk ke tubuh manusia. Beberapa orang akan merasakan gejala seperti panas tinggi, batuk, flu, bahkan mengalami infeksi pernapasan. Dr. Ngabila Salama, Praktisi Kesehatan Masyarakat/Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari Jakarta, mengatakan bahwa beberapa infeksi pernapasan disebabkan oleh virus dan bakteri.
“Beberapa infeksi pernapasan yang disebabkan virus: terbanyak Respiratory Syncytial Virus/RSV, influenzae, COVID-19, adenovirus, rinovirus, parainfluenzae. Sementara yang disebabkan oleh bakteri di antaranya mycoplasma pneumonia dan lain-lain,” kata dr. Ngabila melalui WhatsApp, Selasa (16/01/2024).
Dr. Ngabila Salama mengingatkan untuk tetap mencegah sakit dengan 3 cara, yaitu:
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dikencangkan
- PHBS adalah 3M memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Dapat mencegah penyakit menular saluran nafasan dan pencernaan. Memakai masker di keramaian, terutama pada yang sedang sakit sebaiknya tidak keluar rumah atau memakai masker di sekolah/ruang kerja /ruang indoor lainnya. Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga ventilasi udara, hindari asap rokok.
- Imunisasi rutin lengkap pada anak. Ada 15 imunisasi gratis dari pemerintah untuk anak hingga dewasa, vaksin dosis 1-4 untuk COVID-19 usia 18 tahun ke atas gratis di puskesmas dan RSUD terdekat, dan anjuran vaksin influenzae berbayar mandiri untuk usia 6 bulan ke atas terutama kelompok rentan: balita, lansia, ibu menyusui, ibu hamil, tenaga kesehatan.
- Menjaga imunitas baik dengan pola hidup sehat fisik dan mental dengan CERDIK dan CERIA setiap hari
Lebih lanjut, dr. Ngabila mengingatkan kepada masyarakat agar segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika merasakan gejala.
“Untuk mencegah keparahan dan kematian kuncinya deteksi dini. Jika ada gejala segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diobati segera, pemeriksaan antigen dan PCR COVID-19 gratis di puskesmas untuk semua yang bergejala. Jika ada indikasi pemeriksaan jenis kuman oleh dokter akan dilakukan PCR multiplex untuk mendeteksi beberapa jenis virus dan bakteri termasuk Mycoplasma agar terapi lebih spesifik sesuai jenis kuman penyebab. Pemeriksaan swab rapid test antigen sudah tersedia utk mendeteksi cepat Covid-19 dan influenzae,” jelasnya.

