![](https://admin.tvrijakartanews.com/uploads/IMG_20240116_WA_0032_6d36369db9.jpg)
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan saat bertemu masyarakat di Sorong, Papua. Foto Timnas AMIN
Jakarta, tvrijakartanews - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan menanggapi soal videotron kampanyenya yang berada di Jakarta dan Bekasi dihentikan secara sepihak. Menurut Anies, penghentian penayangan tersebut menandakan masalah dalam demokrasi.
Anies menanggapi soal penghentian penayangan kampanyenya di videotron tersebut usai ditetriaki nama Prabowo Subianto saat berkampanye di Sorong, Papua Barat Daya. Dia menyatakan tidak keberatan dengan hal tersebut.
"Normal saja (diteriaki Prabowo), justru itulah demokrasi. Yang berbahaya itu kan kalau melarang. Bahkan kalau ada baner diturunkan, lalu ada videotron dilarang, itu baru masalah. Tapi kalau mengungkapkan (dukungan) justru itu kami hormati," ujar Anies, Selasa, 16 Januari 2024.
Lebih lanjut, Anies mengaku baru mengakui kabar videotron kampanyenya dihentikan secara sepihak pada pagi tadi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyayangkan insiden tersebut, karena menciderai pesta demokrasi.
Anies menyatakan tak keberatan acara kampanyenya di daerah diganggu dengan masyarakat yang menyatakan dukungan untuk capres-cawapres lain. Namun, ia berharap pihak lain juga menghormati ketika dirinya tengah berkampanye seperti melalui videotron.
"Ketika ada pasang videotron untuk pasangan nomor 01, ya dihormati. Itu kan bagian dari demokrasi, justru ujian komitmen demokrasi salah satunya pada kesiapan menghormati yang berbeda. Kalau tidak siap menghormati yang berbeda, maka dia tidak siap berdemokrasi," ujar Anies.
Sebelumnya, penghentian tayangan videotron kampanye Anies tersebut viral setelah diunggah oleh akun X bernama @olpproject. Akun itu menyebut videotron Anies yang mereka buat, penayangannya di Bekasi dan Jakarta harus dihentikan sebelum kontrak tayang habis.
"Sayangnya, kami harus mengabarkan bahwa LED Ads yang telah dijadwalkan tayang selama seminggu (15-21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut karena suatu hal yang di luar kuasa kami," cuit akun tersebut.
Olppaemi, selaku pembuat dan penayang videotron, sedang mengupayakan solusi terbaik dengan pihak-pihak terkait.