Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani. Foto: tvrijakartanews/ John Abimanyu
Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani menyampaikan di masa pemilu pertumbuhan Indonesia mengalami perlambatan hanya 5 persen. Perlamnbatan ini dilihat dari segi investasi.
"Di masa Tahun pemilu jadi jelas kita belajar setiap lima tahun pertumbuhan Indonesia pasti terdampak. Jadi kalau lihat 2014, kita 5 persen, sedangkan sebelumnya hanya tumbuh 6 persen," kata Shinta kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Shinta mengatakan setiap tahun politik pasti ada dampaknya. Mulai dari pengaruh kebijakan-kebijakan yang sifatnya lebih populis, ini menimbulkan banyak keraguan.
"Kita lihat perizinan, aturan, jadi lebih lambat. Kami melihat ada tendesi setiap tahun pemilu ada perlambatan dari segi investasi," ujarnya.
Ditanya proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 mencapai target, Shinta optimis bisa dapat tercapai. Karena Indonesia selalu jadi primadona kalau untuk investasi.
"Tapi realisasi investasi itu yang harus kita perhatian. Di tahun politik harus hati-hati, ini tidak cuma Pilpres, ada Pilkada. Pilkada menentukan sekali di daerah, perinzian tergantung pilkada, apalagi sekarang banyakan PLT," tuturnya.
Menurutnya, bila dilihat sektor bisnis secara keselurahan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) masih tinggi sebesar 7,0 dibanding negara ASEAN +5.
"Sementara negara lain tidak sampai 6, kita mau pertumbuhan rasio investasi terhadap PDB lebih tinggi untuk menciptakan pertimbuhan PDB sebesar 1 persen," ungkapnya.
Lebih lanjut, Shinta menjelaskan saat jenis investasi masuk padat modal, bukan karya yang membutuhkan skills lebih tinggi. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah untuk jenis investasi yang masuk.
"Kalau dilihat human capital Indonesia lebih low skill. Makanya tadi disampaikan Scott soal sektor yang Indo bisa mainkan seperti energy transition, teknologi, dan lain-lain. Semua butuh high skill," pungkasnya.