TKN Prabowo-Gibran saat menggelar konferensi pers di Media Center TKN. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman menyebut pihaknya ogah memenuhi tantangan pihak Ganjar-Mahfud yang meminta paslon nomor urut 02 mundur dari jabatan publik. Tantangan ini disampaikan menyusul klaim paslon 03 yang menyebut Mahfud MD bakal mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam agar tidak terjadi conflict of interest.
"Ya enggak usah nantang-nantang, kalau Pak Mahfud merasa malu, mundur, karena mungkin merasa malu di kasih skor 5 oleh Pak Ganjar soal penegakan hukum, ya silakan mundur. Kalau Pak Prabowo kan ini sosok yang sangat berintegritas, dan kinerjanya cemerlang, tentu rakyat rugi kalau Pak Prabowo mundur, rakyat sulit cari tokoh yang sepadan dengan beliau di posisi Kemenhan saat ini," kata Habiburokhman di Medcen TKN, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari 2024.
Habiburokhman menyebut hal serupa juga berlaku untuk Gibran Rakabuming. Menurut dia masyarakat Solo akan rugi jika Gibran mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota. Apalagi, selama menjabat putra sulung Presiden Jokowi itu dinilai tak pernah melakukan hal merugikan.
"Mas Gibran kan sangat berintegritas, mana ada dia membuat kebijakan yang merugikan orang lalu menguntungkan dirinya sendiri, silakan dinilai saja. Jadi enggak usah nantang nantang kalau dia beliau (Mahfud) ini malu dikasih skor 5 sama Pak Ganjar soal penegakan hukum, ya enggak apa-apa mundur, silakan," kata politikus Partai Gerindra ini.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyarankan calon presiden dan calon wakil presiden yang saat ini masih berstatus aktif menjabat di pemerintahan untuk mundur. Pernyataan ini Ganjar tujukan kepada Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, Muhaimin Iskandar, hingga Mahfud MD.
Prabowo sendiri saat ini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, lalu Gibran merupakan Wali Kota Solo aktif, sedangkan Muhaimin adalah Wakil Ketua DPR RI, dan Mahfud merupakan Menko Polhukam.
"Kalau baiknya memang mundur, semuanya pejabat publik. Termasuk mungkin kalau bicara Mas Gibran, ya Pak Mahfud juga, Cak Imin juga, Pak Prabowo juga," kata Ganjar ditemui di Magetan, Jawa Timur, Jumat, 19 Januari 2024.
Pernyataan ini Ganjar sampaikan untuk merespons desakan Fraksi PDIP di DPRD Solo yang meminta Gibran mundur. Desakan itu muncul lantaran kinerja Gibran sebagai Wali Kota Solo dianggap tidak optimal karena sibuk kampanye.
Ganjar menjelaskan dalam kontestasi Pilpres 2024, hanya dirinya dan Anies Baswedan tidak sedang menjabat di lembaga atau kementerian apapun. Namun, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengingatkan para kontestan Pilpres 2024 memang tidak diharuskan mundur karena aturannya tak mengharuskan hal tersebut.
Akan tetapi, Ganjar menyebut dengan tak diwajibkannya para capres-cawapres itu mundur, maka akan ada peluang terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan jabatan.
"Potensi penyalahgunaan kewenangan, terus kemudian tidak akan fokus pada pekerjaannya. (Padahal) kalau mundur, selesai," kata Ganjar.