
Wakil Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Wahab Talaohu saat menerima deklarasi dari KUW. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Wahab Talaohu menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah, jika terpilih pada Pilpres 2024. Menurut dia, komitmen tersebut sudah tertuang dalam visi-misi Prabowo-Gibran.
"Dalam 17 program prioritas Prabowo-Gibran dalam visi misinya, itu ada terkait dengan pemerataan ekonomi dan penguatan UMKM," kata Wahab di Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu malam, 27 Januari 2024.
Wahab mengatakan UMKM adalah sektor usaha yang sudah terbukti dan teruji menjadi penyangga ketika bangsa Indonesia menghadapi krisis global di tahun 1997-1998. Saat itu, usaha kecil mampu bertahan saat kondisi perbankan dunia mengalami kekacauan.
Oleh karena itu, Wahab menyatakan Prabowo-Gibran bakal menaruh perhatian lebih pada pengembang UMKM agar ekonomi negara bisa berkembang pesat.
"Jumlah UMKM kita sekarang sudah mencapai 65,5 juta. Kalau kita setarakan 99 persen itu dari sektor usaha yang ada. Dan jangan lupa UMKM kita menyumbangkan kepada PDB kita sekitar Rp9.850 triliun. Itu penyumbang terbesar. Jadi kalau gerakannya itu militan ditambah keberpihakan pemerintah terhadap itu, maka proyek IMF kita akan tumbuh di 2023 sekitar USD1,4 triliun, itu bukan sesuatu yang mustahil," kata Wahab.
Pernyataan ini Wahab sampaikan saat menerima deklarasi dukungan dari Kelompok Usaha Warga untuk Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Deklarasi tersebut dilakukan tepat di depan kediaman Prabowo Subianto di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Ketua Kelompok Usaha Warga Rhesa Yogaswara menjelaskan alasan pihaknya mendukung Paslon 02 karena yakin hanya pasangan ini saja yang mau meneruskan dan menyempurnakan program pemberdayaan UMKM Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Program-program pemerintah yang bagus ini perlu kita teruskan sampai akar rumput. Jadi kita teruskan sampai akar rumput, sampai pelaku usaha di rumah tangga," ujar Rhesa.
Lebih lanjut, ia menjelaskan meski pemerintah telah membuat berbagai program yang baik, namun masih ada kendala yang ditemukan masyarakat di lapangan. Seperti misalnya keterbatasan informasi untuk mengakses program UMKM yang telah dicanangkan pemerintah.
Misalnya, banyak orang masih bingung dengan pemodalan usaha saat baru terjun ke UMKM. Padahal, kata Rhesa, masyarakat bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa digunakan untuk pemodalan.
Oleh karena itu, Rhesa menyebut komunitasnya melakukan pembinaan agar masyarakat bisa "melek" informasi program UMKM milik pemerintah.
"Jadi ini kita lakukan pembinaan karena program yang bagus itu kadang-kadang sederhana, warga hanya tidak tahu caranya," kata dia.
Selain kendala pemodalan, Rhesa menyebut masyarakat juga kerap bingung dengan perizinan. Padahal, menurut dia semua sektor usaha UMKM harus memiliki perizinan agar bisa dengan mudah mengakses program bantuan pemerintah.
"Masalah sering kali adalah izin pengusaha mikro. Pedagang cilok itu harusnya punya izin, ya. Mereka bingung, nah ini kita dampingi betul," kata Rhesa.
"Kita perlu masukannya, perlu support-nya. Kita sudah banyak berdiskusi bahwa meyakini yang paling pahami kendala kita sebagai pelaku usaha kecil adalah Pak Prabowo, Mas Gibran. Ini satu pernyataan dari Kelompok Usaha Warga, kita menyatakan dukungan secara penuh kepada Prabowo dan Gibran," pungkas Rhesa.

