
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo. Foto TPN Ganjar-Mahfud
Jakarta, tvrijakartanews - Calon presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo dijadwalkan menemui masyarakat Kota Ambon dan Banda Neira di Provinsi Maluku, pada hari ke-63 Kampanye Pilpres 2024, Senin, 29 Agustus 2023. Ganjar beserta rombongan yang menggunakan pesawat khusus akan tiba di Kota Ambon, pada pukul 11.15 WIT.
Setibanya di Bandara Pattimura Kota Ambon, Ganjar bakal disambut secara adat dan diberikan pengalungan kain adat khas Maluku. Menurut informasi dari Tim Media TPN Ganjar-Mahfud, selepas prosesi adat di Bandara Pattimura, Ganjar akan langsung menuju Lapangan Merdeka yang berlokasi di Jalan Pattimura Nomor 1, Uritetu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, untuk menghadiri Hajatan Rakyat Maluku, pada pukul 12.15 WIT.
Pada acara Hajatan Rakyat Maluku, Ganjar akan berorasi politik, didampingi jajaran pimpinan partai politik pendukung pasangan Capres Ganjar Pranowo-Cawapres Mahfud MD. Adapun partai-partai tersebut antara lain PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Dari Kota Ambon, Ganjar akan melanjutkan perjalanan menuju Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah menggunakan pesawat khusus. Pada pukul 15.15 WIT setibanya di Banda Neira, Ganjar akan kembali disambut dengan tarian adat.
Selanjutnya, pada pukul 15.55 WIT, Ganjar akan menemui petani, nelayan, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tokoh masyarakat, dan perwakilan tokoh agama di Hotel The Maulana, Jalan Masjid Hatta-Syahrir, Nusantara, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
Selama berada di Banda Neira, Ganjar akan mengunjungi Situs Sejarah,yaitu Benteng Belgica, Museum Sejarah Banda Neira, Istana Mini, yang dulunya berfungsi sebagai Rumah Gubernur Hindia Belanda, dan Rumah Syahrir.
Banda Neira dikenal sebagai pulau tempat pembuangan tahanan politik pada masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Beberapa tokoh perjuangan nasional yang pernah merasakan tinggal di pulau ini di antaranya Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Cipto Mangunkusumo.

