
Komisioner KPU RI August Mellaz. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mempertimbangkan menambah durasi segmen keenam dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terakhir yang akan digelar pada Minggu, 4 Januari 2024. Anggota KPU RI, August Mellaz menjelaskan usulan menambah durasi itu khusus di segmen keenam atau saat para kandidat menyampaikan pernyataan penutup.
"Jadi tetap segmennya dibagi dalam enam segmen, memang sempat ada usulan bagaimana kalau kemudian ada penambahan khusus, kalau segmen keenam atau closing statement yang sebelumnya durasi waktunya dua menit disamakan dengan penyampaian visi misi empat menit, nah itu yang nanti kami bicarakan di tingkat pimpinan," kata Mellaz, Kamis, 1 Februari 2024.
Mellaz menjelaskan total waktu durasi debat tetap 150 menit dengan 120 menit segmen on air. Pihaknya kini sedang mengatur agar durasi closing statemen biaa ditambah tanpa menambah total waktu durasi debat.
Lebih lanjut, Mellaz menuturkan debat kelima akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pukul 19.00 WIB. Tema besar dalam debat kelima yakni Kesejahteraan Sosial, Pembangunan SDM, dan Inklusi. Dengan subtema, Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Kebudayaan, Teknologi Informasi, Kesejahteraan Sosial, dan Inklusi.
Ia mengatakan moderator debat kelima akan adalah jurnalis dan pembawa berita dari TvOne. Mereka adalah Andromeda Mercury dan Dwi Anggia.
"Media penyelenggara debat kelima akan diselenggarakan oleh TvOne, ANTV, dan NET TV," ujar Mellaz.
Selain itu, pada debat pamungkas ini KPU telah menunjuk 12 panelis. Mereka yang nantinya akan menggodok pertanyaan untuk para kandidat. Para panelis itu antara lain:
1. Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes, M.Med.Ed.
• Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
• Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Periode 2022-2026.
2. Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D.
• Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2023-2027.
3. Bahruddin
• Inisiator Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah dan Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah (BAN PDM).
4. Damar Juniarto, S.Sos.
• Akademisi di UPN Veteran Jakarta.
• Pendiri PIKAT Demokrasi dan Penasihat Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet).
5. Prof. Emiritus PM Laksono Ph.D.
• Guru Besar Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
6. Imam Prasodjo
• Sosiolog Universitas Indonesia.
7. Onno Widodo Purbo. Ph.D.
• Ahli Teknologi Informasi/Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan.
8. Dra. Reni Kusumowardhani M.Psi., Psikolog
• Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
9. Timboel Siregar, S.Si., S.H., M.M.
• Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI).
• Koordinator Advokasi BPJS Watch
10. Tolhas Damanik, M.Ed.
• Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access (AGENDA). Aktivis Disabilitas.
11. Drs. Tukiman Tarunasayoga MS, Ph.D.
• Dosen Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
• Dosen Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
12. Prof. Vina Adriany, M.Ed, Ph.D.
• Guru Besar di bidang PAUD dan Gender, Universitas Pendidikan Indonesia.

