Cerita Ahok Mundur dari Komut Pertamina yang Sempat Dilarang Megawati
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ahok saat menunjukkan surat pengunduran diri sebagai Komut PT Pertamina. Foto Instagram @basukibtp

Jakarta, tvrijakartanews - Politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menceritakan proses dirinya mundur sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Ahok bercerita keputusannya untuk mundur sudah ada sejak partainya mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden mereka.

Saat itu, Ahok menghadap Megawati dan menyatakan siap ikut berkampanye memenangkan Ganjar di Pilpres 2024.

"Saya dari pertama sudah mau mundur. Saya lapor sama Ibu (Megawati), 'ibu ini kan sudah (deklarasi) Pak Ganjar, sudah pasti, nih. Saya berarti ikut kampanye bu, kita fight bu, walaupun secara teori kita tidak berkuasa, ya'," ujar Ahok di Jakarta Pusat, Minggu, 4 Februari 2024.

Namun, Ahok menyebut Megawati melarangnya untuk mundur. Ketua Umum PDIP itu justru meminta Ahok tetap di Pertamina untuk "berjaga" dari dalam.

"Jaga Pertamina? Oh, iya juga, ya. Ini kalau belum RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), saya tahun ini ingin semua perjanjian itu masuk dalam indeks kinerja, harus masuk dalam RUPS, termasuk rencana kerja tahunan harus masuk RUPS. Tahun ini saya minta direksi minimal 50 persen harus dipotong semua anggaran pengadaan barang," kata Ahok.

Lebih lanjut, setelah keinginannya terganjal selama beberapa bulan, Ahok akhirnya resmi mengundurkan diri dari Pertamina pada Jumat, 2 Februari 2024. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan keputusan pergi dari Pertamina makin bulat setelah diminta oleh Ahokers, kelompok loyalisnya.

"Ini Ahokers kan minta, mau Ahok bareng Ganjar, ya, Ahokers," kata Ahok.

Pasca mengumumkan kemundurannya dari Pertamina, Ahok mengaku banyak mendapat dukungan dari teman-temannya. Para pendukung menyebut keluarnya Ganjar ini sebagai jawaban dari Tuhan.

Dalam kesempatan itu, Ahok turut menyinggung soal potensi kehilangan pendapatannya. Ia menyebut harus kehilangan gaji hingga bonusnya sebagai Komut Pertamina.

Sebelumnya, keputusan Ahok meninggalkan kursi Komut PT Pertamina ini diumumkan melalui laman Instagram resminya @basukibtp sore ini. Langkah Ahok ini mengikuti cawapres nomor urut 03, Mahfud MD yang telah lebih dahulu mundur dari jabatan Menko Polhukam.

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," bunyi keterangan dalam unggahan Ahok tersebut, Jumat, 2 Februari 2024. TVRI News Jakarta telah meminta izin kepada Ahok mengutip pernyataan itu.

Mengenai alasannya hengkang dari Pertamina, karena Ahok ingin ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya. Merdeka! Merdeka! Merdeka!" tulis Ahok.

Dalam surat yang ia unggah dalam Instagram miliknya, disebutkan pemberitahuan mundur tersebut ditujukan kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Surat tertanggal 1 Februari 2024 itu ditandatangani oleh Sekretaris Dewan Komisaris PT Pertamina, Priska Sufhana dan diterima oleh seseorang di Kementerian BUMN bernama Yuli.

,"Sekretaris Dewan Komisaris agar mengirimkan Pengunduran Diri dan Laporan Pertanggungjawaban sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) kepada Menteri BUMN ditembuskan ke Presiden Republik Indonesia, Dewan Komisaris dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero)," bunyi berkas yang ditandatangani Ahok tersebut.

Keputusan Ahok mundur dari Pertamina ini selain mengikuti langkah Mahfud MD, juga Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank yang mundur sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia. Abdee mundur karena turut bergabung dengan TPN Ganjar-Mahfud untuk ikut berkampanye.