Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra merespons soal isu yang menyebut dirinya bakal menggantikan Mahfud MD sebagai Menko Polhukam. Menurut Yusril, hal tersebut hanya isu yang beredar di media sosial dan pemberitaan.
"Karena hanya isu yang dikemukakan oleh para pengamat, maka saya tidak bisa memberikan tanggapan apa-apa. Biarkan saja dia berkembang dan akhirnya akan berlalu begitu saja," kata Yusril saat dikonfirmasi, Senin, 5 Februari 2024.
Yusril menyebut isu dirinya menjadi Menko Polhukam hanya sekadar spekulasi para pengamat politik. Ia menyatakan menghargai pandangan para akademikus tersebut, tapi akan memilih diam dan tak mau menanggapi lebih lanjut.
Saat ditanya soal kesediaannya menjadi Menko Polhukam jika Presiden Jokowi memilihnya, Yusril menyatakan tak mau berandai-andai.
"Saya tidak ingin berandai-andai. Biarkan saja dia menjadi berita sampai akhirnya berlalu dan dilupakan," kata Yusril.
Isu Yusril menjadi Menko Polhukam pertama kali disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin. Ia menyebut Yusril cocok menggantikan Mahfud karena memiliki latar belakang ahli hukum yang mumpuni.
Yusril juga saat ini masuk dalam tim kampanye Paslon 02, Prabowo-Gibran. Di sana, Yusril menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN).
Sebelumnya, Yusril juga pernah menduduki jabatan Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada era Abdurrahman Wahid. Di era Presiden Megawati Soekarnoputri, Yusril kembali menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) pada 2001-2004.
Selanjutnya, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), advokat senior ini juga menjadi Menteri Sekretaris Negara tahun 2004-2007. Ia pernah bekerja di Sekretariat Negara sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan BJ Habibie.