Guru Besar UIN Minta Jokowi Contohkan Adab Dalam Berdemokrasi
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Guru Besar Bidang Politik UIN Syarif Hidayatullah Saiful Mujani (Kedua Kiri) Menyatakan Sikap Tentang Kinerja Penyelenggara Pemilu dan Presiden Joko Widodo di Taman UIN, Ciputat Timur, Tangsel.

Tangsel, tvrijakartanews - Ratusan Guru Besar dan alumni UIN dari beragam fakultas dan lintas angkatan, menyatakan sikap tentang agenda nasional pemilu 2024 di taman UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (5/2/2024).

Kinerja penyelenggara pemilu dan Presiden RI Joko Widodo selama pelaksanaan pemilu 2024 menjadi sorotan utama.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Guru Besar bidang politik UIN Saiful Mujani. Ia menilai aktivitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir-akhir ini lebih condong mengutamakan kepentingan elektoral salah satu pasangan calon tertentu.

Menurutnya, situasi ini bukan saja dapat berdampak pada pelayanan pemerintah secara nasional, namun berpotensi menimbulkan ketidaksolidan dan ketidaknyamanan anggota kabinet.

“Jika situasinya terus seperti ini dikhawatirkan berpotensi menimbulkan instabilitas nasional,” imbuhnya.

Apalagi, sejak putusan Mahkamah Konstitusi atas uji materi nomor 90/2023 yang meloloskan putra sulungnya menjadi calon wakil presiden, Saiful berujar, keadaban atau akhlak demokrasi dinilai merosot.

“Jokowi sebagai kepala negara berkewajiban untuk menjaga dan menjadi contoh bagaimana

keadaban dan akhlak berdemokrasi itu menjadi perilaku kehidupan dalam bernegara,” tuturnya.

Untuk itu, Saiful bersama Guru Besar dan alumni UIN meminta Jokowi bersikap netral dan memfasilitasi seluruh aktivitas pemilu

berdasar prinsip keadilan. Sikap ini lebih dari sekadar tidak menggunakan fasilitas negara.