
Ilustrasi rupiah. (Freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Perhimpunan Rakyat Indonesia (Perbarindo) mengadakan edukasi Cinta Bangga dan Paham (CBP) rupiah. Hal terdapat dalam kesepahaman yang selanjutnya akan menjadi dasar pelaksanaan Edukasi CBP rupiah di BPR BPRS (Bank Perekonomian Rakyat dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah).
"Sejalan dengan desain Program Edukasi CBP Rupiah Tahun 2024, salah satu fokus program Bank Indonesia pada tahun 2024 adalah penguatan dan perluasan sinergi bersama 'stakeholder' eksternal," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim di Jakarta, Selasa (6/2/2024).
Marlison mengatakan CBP Rupiah merupakan edukasi dan literasi untuk menanamkan pemahaman kepada masyarakat Indonesia untuk menghargai rupiah sebagai simbol identitas, pemersatu, kedaulatan dan kebanggaan bangsa Indonesia.
Menurutnya, pelaksanaan edukasi CBP Rupiah kepada SDM BPR dan BPRS di seluruh wilayah Indonesia dilakukan dengan mempertimbangkan adanya peran strategis BPR dan BPRS serta potensi eksposur yang cukup luas dari BPR dan BPRS sebagai perpanjangan tangan BI.
Kemudian, terdapat 172 BPRS dengan jumlah kantor sebanyak 694 kantor. Saat ini BPR melayani 16.272.664 nasabah, dan BPRS melayani 2.864.612 nasabah.
"Kantor BPR BPRS ini berlokasi di kota dan kabupaten di seluruh Indonesia," tutup Tedy.
"Diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan edukasi kepada masyarakat khususnya nasabah perbankan secara langsung mengenai CBP Rupiah," tuturnya.
Marlison menambahkan, Ke depan, Bank Indonesia berharap BPR dan BPRS dapat turut berperan dalam membantu kebijakan "clean money policy" Bank Indonesia.
"BPR dan BPRS diharapkan dapat berperan dalam edukasi CBP Rupiah ke masyarakat agar masyarakat mencintai rupiah dengan merawat secara baik, kemudian menumbuhkan rasa bangga bahwa sebagai mata uang, rupiah tidak hanya dikeluarkan sebagai sebuah alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai sebuah simbol pemersatu bangsa," jelas Marlison.
Sedangkan untuk lebih memahami rupiah, BI juga mengajak masyarakat menggunakan rupiah dengan bijak termasuk menggunakan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sementara Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah mengatakan saat ini jumlah BPR di seluruh Indonesia sebanyak 1.410 BPR dengan jumlah kantor sebanyak 6.043 kantor.
Kemudian, terdapat 172 BPRS dengan jumlah kantor sebanyak 694 kantor. Saat ini BPR melayani 16.272.664 nasabah, dan BPRS melayani 2.864.612 nasabah.
"Kantor BPR BPRS ini berlokasi di kota dan kabupaten di seluruh Indonesia," tutup Tedy.