TPN Tanggapi Kinerja Bawaslu, Todung : Sudah Cukup Bagus dalam Tangani Sejumlah Pelanggaran
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis di Kantor Pemenangan Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta (Foto : Achmad Basofi)

Jakarta, tvrijakartanews - Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengapresiasi kinerja yang dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam menangani kasus pelanggaran yang terjadi saat masa kampanye.

"Menurut saya cukup apa ya, cukup bagus ya, cukup layak di apresiasi misalnya Bawaslu DKI Jakarta dalam kasus Gibran membagi susu salah satu contoh,"

"Kemudian juga ada putusan bawaslu di kota yang lain, ya waktu itu kalau tidak salah di Ambon itu juga kepala desa yang hadir dalam acara di mana Gibran juga hadir di sana," kata Todung

Hal ini disampaikannya dalam acara diskusi di Kantor Pemenangan Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2024).

Todung beranggapan, Bawaslu mempunyai komitmen yang kuat dalam menjunjung tinggi etika dan hukum, tentu hal ini berguna agar proses pemilihan umum (pemilu) dapat berjalan jujur, adil, tanpa kecurangan.

"Soal Bawaslu punya komitmen yang sama untuk menjunjung tinggi hukum, menjunjung tinggi etika, menjadi polisi yang baik dalam proses pemilu dan proses pilpres yang kita lalui," jelas Todung.

Namun ia mengatakan, Bawaslu juga patut mendapat kritikan terkait soal ketegasan dalam mengambil keputusan.

"Bawaslu memberikan keputusan yang bagus walaupun ada putusan yang patut mendapat kritik dari kita kenapa bahwa tidak cukup tegas ya dalam membuat keputusan," kata Todung

Menurutnya, saat ini Bawaslu sedang mengalami situasi yang cukup berat dalam mengawal serta mengawasi jelang pemilihan umum 2024.

Todung berharap bahwa pemilu 2024 dapat berjalan secara jujur dan adil, sehingga dapat mewujudkan bangsa yang demokratis.

"Nah jadi ya kami hanya mengingatkan Bawaslu bahwa kita ini berada dalam ujian pemilu dan pilpres kali ini ini apa yang saya sebut ujian sejarah,"

"Bisakah kita membuat pemilu dan pilpres ini sukses jujur adil demokratis dan kita bisa meningkatkan ya bahwa kita sebagai bangsa yang betul-betul demokratis di mata rakyatnya," jelas Todung.