
Jakarta, tvrijakartanews - Sejumlah tokoh bangsa yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) menemui mantan wakil presiden, ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK). Pertemuan berlangsung di kediaman JK, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).
Menurut JK, pertemuan tersebut membahas soal, satu minggu jelang pencoblosan pemilu 2024, hal tersebut sangatlah penting karena bisa menentukan nasib bangsa dan negara. Untuk pemilu yang bersih dan pemimpin yang bersih.
"Dengan pemilu yang bersih, dapat memilih pemimpin yang bersih. Kalo prosesnya salah, maka pemimpin yg dipilih jg salah. Jadi kita lakukan proses yang bersih untuk sekarang dan masa akan datang. Itu saja upaya kita seminggu lagi," ucap JK usai pertemuan dengan GNB.
"Maka tentu kita semua harapkan kita kembali ke situ. Karenanya pemilu harus dijaga. Karena itulah nanti pada 7 hari lagi kita dukung aparat negara, polisi, tentara kepala desa agar kembali ke hati nuraninya jangan coba-coba mencuri hati nurani rakyat," tambah JK.
Di sisi lain, dalam pertemuan tersebut GNB dan JK membahas soal pemilu 2024, yang mana keduanya ingin hasil pemilu yang berkualitas dan bermartabat agar bersih dari kecurangan-kecurangan
"Itu sebagai modal pembangunan bangsa ke depan. Konsen kami bagaimana mengawal pemilu bersih dari kecurangan dan tekanan dari manapun juga," kata Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Prof Komaruddin Hidayat, yang juga perwakilan dari GNB, di kediaman JK.
Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut terlihat Istri dari Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah bersama Romo Ignatius Kardinal Suharyo juga Ketua PGI Gomar Gultom.
Turut hadir juga putri Gus Dur yakni Alissa Wahid. Selain itu, hadir juga Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Prof Komaruddin Hidayat.
Sementara itu, diketahui Sinta Nuriyah dan sejumlah tokoh bangsa itu tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB).
Para tokoh bangsa itu sebelumnya juga telah bertemu Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/1) lalu.
Diketahui, pada pertemuan itu membahas sejumlah isu terkait Pemilu 2024, termasuk transisi kepemimpinan pada tahun 2024 dan mendeklarasikan Pemilu Jujur dan Adil.
Mereka juga menekankan pentingnya menjaga netralitas penyelenggara negara selama periode transisi tersebut.

