Kampanye Akbar 'Hajatan Rakyat' di Bogor, Ganjar Pranowo: Sekarang Saatnya Masyarakat Menilai
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Calon presiden (capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo menyapa ribuan pendukungnya dalam acara kampannye akbar bertajuk 'Hajatan Rakyat' di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Jumat 9 Februari 2024 / Foto: Dimas Yuga Pratama

Bogor, tvrijakartanews - Calon presiden (capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo menyapa ribuan pendukungnya dalam acara kampannye akbar bertajuk 'Hajatan Rakyat' di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Jumat 9 Februari 2024.

Pantauan tvrijakartanews.com, Ganjar yang didampingi sang istri Siti Atikoh Suprianti dan putranya Alam.

Ribuan orang yang memenuhi Stadion Pakansari pun menyambut riuh Ganjar yang tiba dan naik ke panggung.

"Ganjar, Presiden," teriak ribuan pendukungnya

Usai menyapa para pendukungnya, acara pun dilanjutkan dengan orasi yang disampaikan oleh Ganjar yang juga didampingi oleh istri dan anaknya

Ganjar menyampaikan dihadapan para pendukungnya, bahwa seluruh proses mulai program dan debat telah disampaikan.

Dengan semua program yang telah disampaikan dia menyerahkan masyarakat untuk menilai.

"Seluruh program sudah disampaikan. Seluruh debat sudah kita lakukan. Sekarang saatnya masyarakat menilai," ujar Ganjar.

Pada kesempatan itu juga, Ganjar menyampaikan beberapa program kerja jika nantinya ia terpilih menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029.

Salah satunya adalah dengan program menggabungkan seluruh kartu yang ada untuk dijadikan satu dengan memanfaatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Agar KTP bapak ibu menjadi bermanfaat. Maka seluruh kartu yang banyak, kita satukan di KTP Sakti ," jelasnya.

Sebab dirinya menilai, melalui program itu segala urusan rakyat dapat lebih mudah dan simple.

Nantinya berbagai bantuan seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan pupuk semuanya dapat diakses hanya melalui KTP.

Dengan demikian tidak ada kesalahan atau penyelewengan anggaran yang tidak tetap sasaran.

"Agar mereka yang harus dapat bantuan BLT, PKH, pupuk, semuanya tepat sasaran," ujarnya.