
Pemkot Bogor daur ulang sampah APK menjadi Paving Block / Foto: Dimas Yuga Pratama
Bogor, tvrijakartanews - Memasuki masa tenang menjelang hari pencoblosan Pemilu 2024, berbagai Alat Peraga Kampanye (APK) terus ditertibkan.
Di Kota Bogor, petugas gabungan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Satpol PP, Dishub, dan Polri berhasil mengumpulkan ribuan atribut kampanye.
Wali Kota Bogor Bima Arya memimpin langsung penertiban APK bersama Tim Tangkas yang terdiri dari Satpol PP, Pasukan Kuning DLH dan Satgas Ciliwung Kota Bogor.
Petugas mencabut bendera partai dan baliho kampanye yang masih terpasang di jalan protokol.
Kemudian, ribuan sampah APK itu diangkut petugas ke Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Mekarwangi, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.
Bima Arya mengatakan, sampah APK yang terkumpul selanjutnya dibawa ke penampungan untuk didaur ulang menjadi paving block.
"Sampah APK tadi dibawa ke sini, dibersihkan lagi supaya tidak ada cincinnya (besi) dan bahan-bahan lainnya kemudian dicacah, dicampur lagi dengan sampah alumunium dan juga sampah plastik, sekitar 30 persen sampah visual dari APK dan dari banner tadi, diproses kemudian jadi lumer menjadi seperti ini, paving blok," ujar Bima Arya kepada tvrijakartanews.com di TPS3R Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu 11 Februari 2024
Selanjutnya, Bima Arya kemudian menunjukkan paving blok yang dibuat dengan bahan dasar plastik dan alumunium dan membandingkannya dengan paving blok yang sudah dicampur sampah APK.
"Tadi dihitung, ini lebih kuat kalau sudah dicampur dengan banner (sampah APK) tadi. Kalau ini yang dicampur dengan (sampah) APK, tekstrunya lebih kasar, lebih kuat," jelas Bima Arya.
Selain paving blok, sampah APK juga bisa diolah untuk rangka sumur resapan.
"Ini akan kita salurkan untuk rangka sumur resapan. Seperti yang bisa dilihat di situ dan dipakai di Kota Bekasi," bebernya.
Bima menyebut, TPS3R Mekarwangi sudah berjalan sejak 6 bulan lalu. Bima sudah meminta pengelola untuk mengkaji kemungkinan sampah APK diolah jadi bahan dasar atau campuran pembuatan paving blok.
"Sebetulnya di sini (pengelolaan sampah jadi paving blok) sudah berjalan 6 bulan, tetapi tidak menerima atau mengolah bahan dari APK, hanya sampah plastik dan aluminium," pungkasnya.
"Kemudian bulan lalu saya minta untuk dikaji, apakah mungkin sampah APK bisa diolah, kita juga antisipasi kan penampungan sampah APK, ternyata setelah dikaji bisa (diolah), malah lebih kuat (hasilnya)," lanjutnya
Bima menerangkan, pihaknya sengaja mendaur ulang limbah APK lantaran dinilai dapat memberikan hal yang bermanfaat.
"Daripada ditimbun kemudian dibakar, atau tidak terurai, lebih baik seperti ini. Walaupun butuh proses lagi nanti untuk bisa diolah semua," tandasnya.

