Paslon 03 Kalah di 'Kandang Banteng', Ganjar Duga Ada Anomali di Quick Count Pilpres 2024
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo di Gedung High End, Jakarta Pusat. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo menduga ada anomali dalam hasil quick count atau hitung cepat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di sejumlah daerah. Dugaan itu muncul akibat dirinya bersama Mahfud MD kalah di Jawa Tengah, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikenal dengan 'Kandang Banteng' karena tingginya pemilih PDIP.

Ganjar menyebut anomali ini terlihat dari hasil perolehan suara PDIP pada tingkat Pemilihan Legislatif (Pileg) di daerah tersebut yang tinggi, namun suara Paslon 03 rendah.

"Kan quick count itu, real count-nya belum. Hasil dari quick count, perolehan PDIP saya kira masih tinggi ya. Kalau enggak salah masih nomor satu, ya. Agak anomali dengan suara saya (di Pilpres)," ujar Ganjar di High End, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Februari.

Ia memaparkan di daerah-daerah yang kerap disebut 'Kandang Banteng' itu perolehan suara Ganjar-Mahfud kalah dari pasangan Prabowo-Gibran. Oleh karena itu, Ganjar menyatakan pihaknya sedang menyelidiki perbandingan mencolok antara suara Pilpres dengan Pileg tersebut. Harapannya, penyebab anomali tersebut bisa segera ditemukan.

"Maka hari ini sedang diselidiki oleh kawan-kawan, mudah-mudahan nanti ketemu apa faktornya," kata Ganjar.

Sebelumnya, dalam situs kawalpemilu.org yang dikutip pada Kamis, 13.00, tercatat pasangan Prabowo-Gibran mengantongi 52,56 persen suara. Di urutan kedua ada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara 30,55 persen. Di posisi terakhir ada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan suara 16,89 persen.

Di Bali, pasangan Ganjar-Mahfud hanya memperoleh 42,34 persen, sementara Prabowo-Gibran mendapatkan 53,15 persen, dan Anies-Muhaimin 4,51 persen. Kemudian di Yogyakarta, Ganjar-Mahfud kembali kalah dengan perolehan 29,52 persen, Prabowo-Gibran 45,19 persen, dan Anies-Muhaimin 25,30 persen.

Lalu di Jawa Tengah tempat Ganjar dulu menjabat sebagai Gubernur selama 10 tahun, hanya mendapatkan 34,81 persen, Prabowo-Gibran 50,19 persen, dan Anies-Muhaimin 15 persen. Terakhir di NTT, Ganjar-Mahfud hanya berhasil mendapatkan 29,58 persen, Prabowo-Gibran 65,07 persen, dan Anies-Muhaimin 5,35 persen.