
Ketua Bappilu Partai Golkar, Maman Abdurrahman di Senayan, Jakarta Pusat. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Bappilu Partai Golkar, Maman Abdurrahman, menyatakan partainya tidak khawatir dengan pernyataan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP yang bakal menjadi oposisi dalam pemerintahan 2024. Ia mengatakan Golkar yakin program Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tetap bakal berjalan meski PDIP, yang merupakan partai dengan perolehan suara terbesar di DPR RI, memilih untuk menjadi "lawan" pemerintah.
Menurut Maman, partai-partai yang terpilih dalam Pileg 2024 bakal menjalankan tugas dan fungsinya di parlemen. Sehingga, terlepas dari pernyataan PDIP bakal menjadi oposisi, Maman yakin partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tetap akan objektif menilai program-program Prabowo-Gibran.
"Jadi, bagi kami yang namanya parlemen ya kita berhak melakukan fungsi pengawasan," kata Maman di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Februari 2024. "Tidak ada hal yang perlu kita khawatirkan, ini berjalan saja. Toh, mekanisme check and balance, mekanisme kontrol dan pengawasan yang selama Pak Jokowi memimpin 10 tahun berjalan juga di parlemen seperti biasa."
Lebih lanjut, Maman mengatakan istilah oposisi yang dilontarkan PDIP tidak tepat. Sebab, menurut dia tidak ada istilah oposisi dalam parlemen. Namun, dia tetap menghormati keputusan PDIP yang bakal berseberangan dengan pemerintahan di 2024.
"Bisa aja mungkin mengatakan tidak akan ada di dalam pemerintahan, mungkin, tapi kalau dalam konteks oposisi kita tidak mengenal kata oposisi kan dengan sistem presidensial sekarang," kata Maman.
Golkar Masuk Tiga Besar
Dalam versi quick count dan real count Pemilu 2024, Partai Golkar masuk dalam posisi tiga besar. Misalnya dalam hasil quick count Indikator Politik Indonesia, menunjukkan tiga partai teratas yakni PDIP 16,68 persen, Golkar 15,59 persen, dan Gerindra 13,43 persen dengan total suara masuk mencapai 100 persen.
Lalu menurut penghitungan asli KPU per Rabu, 21 Februari 2024 pukul 11.56 WIB pagi, PDIP meraih perolehan suara sebesar 17 persen, lalu Partai Golkar dengan 15,1 persen, dan terakhir Partai Gerindra dengan suara 13,45 persen.
Perolehan suara yang dilakukan KPU ini diambil berdasarkan rekapitulasi di 492.223Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 823.236 atau 59,79 persen. Data tersebut masih bersifat sementara sehingga masih bisa berubah dalam beberapa waktu ke depan.

