Kerajinan Benda Pajangan Motif Batik, Pemilik Wastraloka Raup Omset Rp100 Juta Perbulan
EkonomiFeatureNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Pemilik PT Wastraloka Khabib Basori (memakai topi) tengah memperkenalkan produk kerajinan batik. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Motif batik biasanya ditemukan pada media kain. Namun kali berbeda motif batik dibuat ke dalam pajangan ruangan seperti nampan, teco, kaleng kerupuk dan sebagainya.

Pemilik PT Wastraloka Khabib Basori mengatakan dirinya bersama Istri Eni Anjayaji mulai menekuni usaha batik pada tahun 2014. Memilih karena ada beberapa elemen dekorasi yang sudah dibuat dengan motif batik seperti teko, vas bunga, guci, kaleng kerupuk, storage, side table, hingga cover diffuser.

"Jika biasanya orang menikmati batik melalui kain, saya ingin menampilkan dan mengajak gaya baru dalam menikmati batik melalui dekorasi rumah," kata Khabib ditemui tvrijakartanews.com, pada pameran Inacraft 2024, di Senayan Jakarta, Minggu (3/3/2024).

Saat itu, Khabib harus merogoh kocel sebesar Rp40 juta untuk modal awal dalam merintis usaha. Modal tersebut digunakanya untuk membeli bahan baku.

"Waktu itu, saya mengeluarkan modal kurang lebih Rp40 juta untuk di beli bahan baku," ujarnya.

Khabib mengaku ide memproduksi kerjinan seperti kaleng kerupuk, traditional teapot, tray, candle holder, stool, dan tumbler yang dilukis oleh seniman lokal menjadi keunggulan tersendiri. Selain itu, Yogyakarta ini juga memiliki misi pelestarian lingkungan dan budaya Indonesia hingga ke mancanegara.

"Sebelum terjun menjadi pengusaha, istri saya adalah seorang pegawai kantoran dan ibu rumah tangga yang gemar mengumpulkan kain batik kuno dari hasil toko sang iIbu, dari kesukaannya mengoleksi batik. Jadi kami terinspirasi membuat produk dekorasi yang bermotif batik lukis tanpa bantuan mesin," ujarnya.

Barang Upcyle Disulap Bahan Berharga

Menurutnya, kebanyakan bahan baku ini berasal dari daur naik (Upcycle) merupakan proses pengolahan sampah. Selain itu, lembaran galvalum bekas itu jadi bahan sisa bukan karena karatan dan rusak, melainkan tidak lolos kualitas kontrol pabrik.

"Kami memanfaatkan barang reject parbik yang tidak masuk dalam penjualan. Kemudian dimanfaatkan para pengerajin untuk bikin kerajinan-kerajinan," jelasnya.

Selain itu, Khabib menjelaskan untuk membuat produk ini, ia dibantu oleh belasan pengerajin dan tenaga paruh waktu yang tersebar di Jogja, Sleman, Klaten, dan Magelang. Dia menggandeng anak-anak muda yang berbakat di bidang seni lukis.

"Mereka memiliki kemampuan untuk melukis untuk menggambar dalam media pajangan," tambahnya.

Untuk motif, setiap menemukan motif batik yang dianggap langka dan antik. Disamping itu, ia selalu meminta ibunya untuk menyimpan karena terlalu sayang jika dijual.

"Tetapi lama-lama kalau nyimpen batik juga mengganggu jalannya bisnis. Kemudian saya ada ide bagaimana mendokumentasikan motif batik itu di media yang lain. Jadi ketika saya menemukan motif yang antik, saya bisa mengabadikannya ke media yang lain," ungkapnya.

Untuk harga, produk kerajinan Khabib membanderol dari harga Rp200 ribu hingga Rp1 jutaan. Setiap bulannya, kini Wastraloka bisa memproduksi 500 buah.

"Tergantung ada project atau tidak, karena kami pasarnya enggak cuma B2C (melayani pembeli individual), tetapi juga B2B (melayani pembeli massal). Seperti project suvenir pesanan merchandise G20, dekorasi hotel dan restoran," tuturnya.

Selam ini, untuk mempromosikan produknya, melalui media sosial, seperti facebook, Instagram, Pameran dan sebagainya. Salah satunya melalui pameran Inacraft.

"Untuk promosi saya ikut pameran, dan menjual produk melalui sosial media. Target pasar saya bidik kalangan menengah ke atas," ucapnya.

Dari penjualan Kerajinan Tangan, Khabib mampu meraup omset sebesar Rp100 juta perbulan. Kebanyakan produk yang diminati jenis kaleng kerupuk dan cangkir.

"Kebanyakan kaleng kerupuk yang dibeli oleh masyarakat, tetapi ada yang membeli seperti cangkir dan jenis lain," pungkasnya.

Khabib berharap dengan mengikuti pameran Inacraft produknya dapat memperkenalkan produk khas Indonesia hingga kenal ke mancanegara.