
Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda mengatakan saat ini jumlah masyarakat yang memakai jasa pinjaman mencapai ratusan ribu.
"Penggunanya sudah mencapai ratusan ribu ya, kalau kita bandingkan dari sisi borrower (Peminjam), tapi kalau dari sisi Lender (Pemberi pinjaman) tidak proposional pasti lebih sedikit," kata Huda ditemui di acara Fintech Media Toolkit di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Huda mengatakan selama ini lebih banyak lender berasal dari institusi perbankan. Sedangkan investor yang berasal dari retail saat masih sedikit.
"Tapi pengguna secara umum sangat besar, tapi itu masih kurang juga kita untuk mengkurasinya di kita sendiri 50 persen itu dari unbank, sedangkan dari 25 persen dari undersoft (peminjam kecil)," ujarnya.
Menurutnya, kalau undersoft dan underbank digabungkan mencapai 75 persen dari penduduk yang kebanyakan berusia dewasa kita. Selain itu, ia melihat peluang bisnis bagi perusahaan P2P Lending masih sangat besar pangsa pasarnya.
"Kita bisa tingkatkan lagi, namun kita perlu dukungan dari beberapa lembaga jasa keuangan dari berbagai perbankan, dan lembaga terkait, dan perusahaan P2P Lending dari pangsa pasar yang unbank dan undersoft bank," jelasnya.
Lebih lanjut, Huda menjelaskan kebanyakan yang menggunakan pinjaman perusahaan P2P kalangan yang tidak mendapat akses dari perusahaan perbankan.
"Tapi kita lihat lebih banyak yang 40 persen berpenghasilan rendah. Jadi menengah hingga menengah ke bawah yang diincar fintech P2P lending dan itu memang orang-orang yang membutuhkan pembiayaan, tapi dia tidak bisa mengakses perbankan," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda mengatakan dalam kurun waktu 2020-2023 pertumbuhan industri kartu kredit melambat senilai 1,5 persen, dibandingkan pembiayaan yang dilakukan perusahaan peer to peer (P2P) Lending atau Pinjol mengalami peningkatan sebesar 18 persen.
"Artinya adalah kita tengah memasuki era beralih ke pinjaman online, beralih ke teknologi kehadiran fintech seperti Amartha dan seperti temen-teman fintech lainnya," kata Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda acara Fintech Media Toolkit di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

